SuaraKalbar.id - Kebocoran air bersih dari PDAM Pontianak masih tergolong tinggi. Bahkan sampai 32,6 persen.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Ardiansyah menargetkan bisa menekan tingkat kebocoran air hingga 25 persen dari saat ini.
"Secara bertahap kami akan mengurangi atau menekan tingkat kebocoran air yang masih cukup tinggi tersebut," kata Ardiansyah di Pontianak, Kamis (22/10/2020).
Berbagai langkah yang akan dilakukan yakni area pengukuran distrik, inventarisasi aset. Termasuk penggantian pipa yang sudah tua sehingga distribusi air ke pelanggan juga maksimal.
Baca Juga: Mengintip Eloknya Kampung Camping, Destinasi Wisata Andalan di Pontianak
"Penyebab kebocoran terbagi menjadi dua kategori, yakni teknis dan nonteknis. Kebocoran nonteknis berkaitan dengan masih adanya sambungan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat," ujarnya.
Menurut Ardiansyah untuk mengatasi kebocoran akibat sambungan ilegal itu, pihaknya akan melakukan tindakan tegas terhadap mereka yang melakukan sambungan ilegal atau pencurian air itu.
"Dengan sejumlah langkah dan penertiban itu, kami berharap tingkat kebocoran air terus bisa ditekan sesuai target, yakni bisa sekitar 25 persen," ungkapnya.
Ardiansyah menambahkan pihaknya juga akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan pelayanan air bersih pada pelanggan atau masyarakat Kota Pontianak.
"Apabila hal itu sudah tercapai, selanjutnya baru dilakukan penyesuaian tarif. Sekarang tarif yang berlaku rata-rata di kisaran Rp4.200 per kubik, dan untuk cakupan layanan air PDAM se-Kota Pontianak sudah mencapai 85 persen," ujarnya.
Baca Juga: Raturan Warga Pontianak Antre Ambil Bantuan Tunai Rp 600 Ribu di Kantor Pos
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak berharap kepada manajemen baru Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa, Kota Pontianak agar membenahi dan menyelesaikan "pekerjaan rumah" terkait masih tingginya tingkat kebocoran air milik Perumda tersebut.
Karena, menurut Edi, dengan masih tingginya tingkat kebocoran itu, maka Perumda tersebut masih belum sehat dari segi keuangan atau pemasukan. (Antara)
Berita Terkait
-
Siap Bertarung di Pilkada 2024, Ini Nomor Urut Paslon Wali Kota Pontianak
-
6 Rekomendasi Oleh-Oleh Makanan Khas Pontianak yang Wajib Kamu Bawa Pulang
-
6 Kue Khas Pontianak yang Populer di Kalangan Wisatawan, Sudah Pernah Coba?
-
Bukan Cuma Kuliner! Ini 5 Oleh-Oleh Kerajinan Khas Pontianak yang Wajib Kamu Bawa Pulang
-
Menyegarkan! 6 Rekomendasi Minuman Khas Pontianak yang Wajib Dicoba saat Berkunjung
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
Terkini
-
Kecelakaan Tragis di Jalan Trans Kalimantan: Seorang Pengendara Motor Tewas di Tempat
-
Aston Pontianak Ajak Masyarakat Meriahkan Pilkada Serentak dengan Promo Menarik dan Tantangan Kreatif
-
Banjir Kembali Rendam Desa Darit Landak, Ketinggian Air Capai 80 Centimeter
-
Ngeri! Ngaku Lihat Pria Lain di Kamar Istri, Suami di Kalbar Ngamuk Bacok 3 Orang
-
Dirut BRI Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities