Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 27 Oktober 2020 | 10:37 WIB
Abussamah (Antara)

SuaraKalbar.id - Nama Abussamah sangat terkenal di lingkungan pegawai negeri sipil atau PNS di Kalimantan Barat. Abussamah masuk dalam 100 nominasi Anugerah ASN tahun 2020 yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).

Tapi penghargaan ini bukan yang pertama untuk Abussamah. Abussamah sering mendapatkan penghargaan karena sosoknya yang berprestasi.

"Alhamdulillah, saya terharu, senang dan bangga bisa masuk 40 besar PNS Inspiratif mewakili Provinsi Kalbar. Atas dukungan dan kepercayaan ini, maka saya harus bertanggung jawab dengan mengikuti kompetisi ini sebaik-baiknya," kata Abussamah di Pontianak, Selasa pagi.

Abusamah terpilih dalam 40 kandidat PNS Inspiratif tahap pertama bersaing dengan seluruh PNS se-Indonesia.

Baca Juga: Beda dengan Anies, Kasatpol PP DKI Klaim Masyarakat Makin Taat Pakai Masker

Anugerah ASN merupakan bentuk apresiasi kepada sosok yang telah memberikan kontribusinya dan sudah dirasakan langsung, baik oleh organisasi maupun masyarakat.

Terpilihnya Abussamah untuk mengikuti tahapan selanjutnya dalam Anugerah ASN ini berawal dari inisiatif rekan kerjanya, Nur Juliansah yang bertugas di Satpol PP Provinsi Kalbar, mendaftarkan Abussamah untuk diusulkan sebagai penerima Anugerah ASN 2020.

Ia menilai Abussamah sebagai sosok yang membanggakan dan menginspirasi bagi PNS lainnya.

Abussamah merupakan satu dari 100 ASN se-Indonesia yang terpilih sebagai nomine untuk bersaing menerima Anugerah ASN dari Kemenpan-RB. 100 nomine itu terbagi dalam tiga kategori, terdiri dari 40 nomine PNS Inspiratif, 30 nomine PTT Teladan, dan 30 The Future Leader. Dari masing-masing kategori itu, selanjutnya akan diseleksi lagi menjadi 10 besar.

Dukungan dari keluarga terutama orangtua, istri dan anak-anaknya menjadi penyemangat Abussamah dalam meraih prestasi sebagai ASN.

Baca Juga: Sudah Diedukasi, Ratusan Tempat Usaha di Jogja Langgar Protokol Kesehatan

Abussamah mengaku, masih ada beberapa ide yang diakui alumni STPDN ini yang belum terlaksana secara optimal, diantaranya adalah kolaborasi pemerintah daerah melalui dinas-dinasnya dengan para relawan/penggiat dan komunitas dari berbagai bidang yang umumnya digeluti anak-anak muda.

Menurut ayah dari tiga orang anak ini, masih banyak anak-anak muda yang peduli dan mau berbuat di berbagai bidang untuk mendukung program pemerintah.

Suami dari Luh Gede Suparyani itu pernah meraih beberapa seperti Inagara Award dari LAN RI pada tahun 2018 atas Inovasi Cegah Kumuh melalui Penertiban Subuh (ChiPS) yang digagasnya bersama Satpol PP.

Pada saat itu Inovasi ChiPS berhasil meraih terbaik keenam pada Kompetisi Inovasi Pasca Diklatpim (Sinopadik) yang digelar Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI.

Selain itu Abussamah juga pernah diundang mengikuti Blended Learning Course for Local Governments Human Right City Approach to Localising SDGs in Asia Pacific Region di Gwangju Korea Selatan. Pada kesempatan itu Abussamah berkesempatan memaparkan Inovasi ChiPS sebagai salah satu upaya pemerintah mewujudkan Kota Pontianak sebagai kota yang nyaman dan aman melalui Gerakan Sat Pol PP Ramah. Hal ini disaksikan langsung oleh Sekretaris Jenderal The United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC).

Tak hanya prestasi, Abussamah juga mengisi waktu di luar kedinasan dengan berbagai kegiatan, seperti tergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK), dan aktif dalam berbagai organisasi maupun komunitas, antara lain, Peduli Kasih Anak Kalimantan (PKAK) - Sayang Pontianak, Aksi Gabungan Relawan/Komunitas, Pontianak Sembilan Belas dan Komunitas Darah Segar (Komdas). (Antara)

Load More