Semenjak saat itu, Mara yang juga lihai menari dan memainkan alat musik fokus membuat alat musik tradisional Dayak khususnya Sappe.
Sape untuk Acara Adat
Sape menjadi alat musik petik yang wajib dimainkan di setiap perayaan adat untuk memberi hiburan. Namun belum banyak yang tahu, selain untuk menghibur Sape juga dimainkan dimainkan Suku Dayak untuk mengusir hantu, saat upacara kematian.
Alat musik bersenar dan bersuara khas ini, diperkirakan sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Kini, seiring perkembangannya zaman, alat musik Sape dimainkan pada acara kematian hingga tari-tarian banyak acara adat Dayak di Kalimantan Barat.
Baca Juga: Unik, Kini Ada Perhiasan Motif Dayak
"Salah satunya untuk orang yang bermain musik selain gong itu alat petik Sape. Kedua gendang yakni musik ketogong itu, itu termasuk alat musik tertua di Borneo pakai kayu berlubang dipadu dengan kulit hewan," katanya kepada SuaraKalbar.id
"Selain untuk menghibur, alat ini digunakan dulunya sama petuah-petuah untuk mengusir hantu, itu ada jenis nya, kalau sape tali 3 itu lah untuk mengusir hantu tidak sembarangan orang main,"sambungnya lagi.
Alat musik Sappe, lanjut Mara, mempunyai macam-macam model. Mulai dari penggunaannya, model, cara bermain bahkan kayu yang menjadi bahan dasar.
"Dulu Borneo ini hutan belantara, lalu dihuni orang-orang original yang menciptakan alat musik apa adanya dan hasil apa adanya,"bebernya.
Sape dulunya dikenal sebagai alat musim yang secara mistiknya digunakan untuk mengusir hantu. Sebab dimainkan untuk mengiringi sebuah lagu pada saat ada kematian.
Baca Juga: Tas Anjat Khas Suku Dayak Hadir di Panggung IFW 2019
Lagu tersebut berjudul 'Muas' Hingga detik ini di Kecamatan Jangkang, Kabupaten Sanggau, lagu itu masih digunakan penduduk asli apabila ada warga yang meninggal dunia.
Berita Terkait
-
Jatam Ungkap Cara KCP 'Usir' Warga Lokal dari Lokasi Tambang: Sungai Diracun, Sekolah Ditutup
-
Wakili Indonesia di Kompetisi Asia, Madura United Justru Sudah 'Babak-belur' Gara-gara Kasus Korupsi?
-
Momen Prabowo Serukan Teriakan Perang Khas Dayak
-
Mau Bangun Sekolah Taruna Nusantara di Kalimantan, Prabowo Bakal Minta Petunjuk Jokowi
-
Disambut Panglima Jilah di Pontianak, Prabowo Dipakaikan Ikat kepala Khas Suku Dayak, Ternyata Punya Makna Mendalam
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
Terkini
-
Modal KUR BRI, Warung Bu Sum Yogyakarta Kini Go Digital
-
Rute dari Pontianak ke Danau Sentarum Kapuas Hulu, Lengkap dengan Pilihan Transportasi
-
Rute Pontianak ke Singkawang: Jarak, Durasi, hingga Moda Transportasi
-
Pontianak ke Putussibau: Jarak, Waktu Tempuh, dan Pilihan Transportasinya
-
Rumah Kosong Sejak Sebelum Ramadan, Ini Kata Ketua RT soal Keluarga Priguna Anugerah di Pontianak