“Saya berencana untuk pergi ke polisi dan meminta mereka mencatat penemuan saya karena saya takut itu akan dicuri dari rumah saya,” ujar pria 60 tahun tersebut seperti disadur dari laman Dailystar.
Dia mengatakan dia telah dihubungi oleh seorang pengusaha lokal yang untuk sementara menawarinya 960.000 baht Thailand sekitar £ 24.000 per kilogram atau Rp 411 juta perkilo, namun ia masih berpikir panjang.
Naris saat ini berpenghasilan sekitar Rp 2 juta perbulan, dan tak tentu pendapatannya.
“Pengusaha itu memberi tahu saya bahwa dia akan datang untuk memeriksa kualitas ambergris nanti dan harganya mengejutkan saya. Saya bisa menerima sekitar 960.000 Baht (Rp448 juta) per kilogram jika ambergris yang saya temukan adalah kualitas terbaik.”
Baca Juga: Mendadak Kaya, Nelayan Ini Temukan Muntahan Paus Senilai Rp 41 M
Pada April 2016, gumpalan ambergris seberat 1,57kg yang ditemukan di dekat Teluk Morecambe di Lancashire dijual seharga £50.000 atau Rp857 juta.
Gary Williams, yang menemukannya mengatakan kepada The Daily Mirror bahwa baunya sangat buruk seperti persilangan antara cumi-cumi dan kotoran ternak.
“Rasanya seperti bola karet sekeras batu. Teksturnya seperti lilin. Saat Anda menyentuhnya, Anda akan mendapatkan lilin yang menempel di jari Anda,” ujarnya.
Pakar mamalia laut LIPI, Sekar Mira menyebutkan bahwa ambergris adalah hasil sekresi dari saluran pencernaan paus sperma.
Jika dilihat dari fisiknya, ambergris atau yang juga sering disebut “muntahan” paus adalah zat padat, lilin, dan mudah terbakar yang diproduksi di usus ikan paus.
Baca Juga: BWF akan Tentukan Nasib Indonesia Open 2021 di Akhir Tahun
Hingga kekinian, belum pernah ada yang melihat paus mengeluarkan ambergris secara langsung.
Berita Terkait
-
Jeritan Nelayan Bekasi: Akses Melaut Diblokade Pagar Laut, Pembongkaran saat Itu Hanya Seremonial
-
Sinopsis Game of Succession, Drama Thriller Thailand Tentang Konflik Keluarga Konglomerat
-
Fakta Unik 4 Wakil Asia Tenggara di Piala Asia U-17: Semua Hasil Terwakili!
-
3 Perbandingan Hasil Tim ASEAN di Piala Asia U-17 2025, Thailand Tragis dan Vietnam Kena Prank
-
Piala Asia U-17: Thailand Layak Dinobatkan sebagai Wakil Terburuk Kawasan Asia Tenggara
Komentar
Pilihan
-
5 Senjata Tradisional Suku Dayak dan Sejarahnya
-
Tragis! Remaja Tewas Dianiaya Saat Pawai Obor Sambut Ramadhan di Pontianak
-
Heboh Wanita di Kubu Raya Jadi Korban Penganiayaan Brutal saat Menoreh Karet
-
Ratusan Siswa SMA Negeri 1 Mempawah Gagal Ikut SNBP 2025, Disdikbud Kalbar Buka Suara
-
Banjir Meluas di Kalimantan Barat, 33.485 Jiwa Terdampak di Empat Wilayah
Terkini
-
Bayar Living Cost Jemaah Haji 2025 Bebas Kendala, Percayakan Kepada Layanan Banknotes SAR dari BRI
-
Hery Gunardi Resmi Menjabat Ketua Umum PERBANAS: Komitmen Baru untuk 20242028
-
BRI Buyback Saham di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
-
Pengusaha Kue Ini Makin Berkembang Berkat Pemberdayaan dari BRI
-
7 Pesona Wisata Alam di Bengkayang Kalimantan Barat
-
Rahasia Songket Silungkang Bertahan di Era Digital
-
Modal KUR BRI, Warung Bu Sum Yogyakarta Kini Go Digital
-
Rute dari Pontianak ke Danau Sentarum Kapuas Hulu, Lengkap dengan Pilihan Transportasi
-
Rute Pontianak ke Singkawang: Jarak, Durasi, hingga Moda Transportasi
-
Pontianak ke Putussibau: Jarak, Waktu Tempuh, dan Pilihan Transportasinya
-
Rumah Kosong Sejak Sebelum Ramadan, Ini Kata Ketua RT soal Keluarga Priguna Anugerah di Pontianak
-
Rumah Dokter PPDS Priguna di Pontianak Tampak Kosong, Ini Kata Tetangga
-
Lewat Program BRI, Pelaku UMKM Sidoarjo Ini Berhasil Ekspor dan Untung Besar
-
UMKM Aksesoris Fashion Tembus Internasional Berkat Dukungan BRI
-
Catat! Cum Date 10 April 2025, Siap-Siap Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI