SuaraKalbar.id - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji angkat bicara terkait syarat masuk Kalbar wajib PCR test yang belakangan menuai polemik.
Diketahui syarat tersebut ditetapkan dalam Surat Edaran Gubernur Kalbar Nomor 3596 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat Selama Libur Hari Raya Natal dan Meyambut Tahun Baru 2021 dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Kalbar yang diterbitkan Jumat (26/12/2020).
Adapun masa berlaku aturan terbang ke Kalbar wajib membawa hasil Swab PCR negatif berlaku mulai 26 Desember 2020 hingga 8 Januari ini 2021.
Dikutip dari Suarakalbar.co.id (jaringan Suara.com), Sutarmidji menyadari kalau aturan tersebut menuai beragam respons, di mana kebanyakan warga mengeluhkannya. Namun, ia berpandangan semua ini dilakukan untuk menjaga masyarakat agar terhindar dari Covid-19.
"Masuk dengan swab PCR negatif ini demi menyelamatkan masyarakat jangan sampai virus Covid-19 dengan nilai timggi masuk dan menulari masyarakat. Saya harus lakukan ini meski ada yang membenci," ujarnya usai melakukan pencanangan Batu Pertama secara virtual di ruang DAR, Senin (28/122020).
Menurutnya ia sangat menghargai beberapa kawasan yang masuk ke wilayahnya hanya dengan tes Swab antigen.
Dia mengatakan tingkat kasus Covid-19 di Kalbar masih tinggi. Sebab, beberapa masih berzona oranye sehingga selaku pemimpin, ia tak mau masyarakat ditulari virus mematikan tersebut dan menambah kasus kematian Covid-19 di Kalbar yang semakin bertambah.
"Sejauh ini semua bisa terbangke Kalbar. Tidak ada masalah semua menggunakan Swab PCR negatif. Kami acak razia di bandara melalui beberapa maskapai dengan 25 penumpang hasilnya negatif semua," paparnya.
Lebih lanjut, Sutarmidji berharap seluruh masyarakat dan semua pihak memahami keputusannya agar tidak ada lagi surat palsu yang digunakan demi mendapatkan hasil negatif dengan konsekuensi penularan Covid-19 semakin besar.
Baca Juga: Gegara Ini, Irfan Hakim Belum Bisa Temui Kembarannya di Melawi Kalbar
"Saya harap semua pihak memahami dan jangan lagi mencari siapa yang salah namun bagaimana penerapan ini dilaksanakan sehingga virus Covid-19 tak semakin bertambah di Kalbar," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
-
6 Rekomendasi HP Gaming Murah Baterai Jumbo, Tahan Lama Lancar Main Game
-
Koji Takasaki Pimpin Laga Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam, Pernah Usir Muhammad Ferarri
Terkini
-
Pemkab Kubu Raya Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Asap, Patroli Karhutla Diperketat
-
Kualitas Udara Memburuk, Bupati Kubu Raya Imbau Anak-anak di Rumah Saja!
-
Pelatihan Ekspor 2025, Upaya BRI Menaikelaskan Produk UMKM Indonesia
-
Solusi Antrian di SPBU Pontianak, Jam Operasional Truk Bakal Diatur Ulang?
-
Dibuka Mulai September, Ini Jadwal Penerbangan Internasional PontianakKuching dan Kuala Lumpur