SuaraKalbar.id - Aturan masuk ke Kalimantan Barat lewat udara wajib membawa hasil tes swab PCR negatif menuai protes di media sosial.
Banyak warganet yang mengeluhkan aturan masuk Kalbar wajib PCR test lantaran dinilai memberatkan bagi masyarakat yang hendak ke Kalbar.
Hal itu ditunjukkan lewat unggahan akun Instagram @pontianakinformasi, Minggu (28/12/2020).
Tampak bidikan layar sejumlah pesan warganet yang meminta agar Gubernur Kalimantan Barat mencabut aturan masuk Kalbar wajib PCR test.
Kebanyakan warganet yang menyampaikan protes tersebut merupakan anak rantau. Mereka keberatan kalau pulang kampung ke Kalbar wajib PCR karena tarifnya tidak murah.
"Tolong sampaikan keluh kesak kamek anak perantauan Kalbar yang agik merantai di Jogja dan nak balek ke pontianak. Kamek dah pesan tiket 1,2 juta terus antigen di johja 300 ribu, terus kebijakan ada lagi harus tes PCR disenek 900 ribu. Padahal kamek dah tes antigen," tulis anak rantau tersebut.
Senada dengan hal itu, warganet lain juga menyampaikan protes serupa. Mereka menilai aturan tersebut cukup mendadak hingga terpaksa menunda kepulangan.
"Seharusnya kalau masuk Pontianak test pcr dulu sebelum beli tiket jangan mendadak gitu sedangkan hasil PCR tuh paling lama 3 haru baru keluar. Kalau mendadak gitu baru mau test, persiapan sebelumnya," tulis @anggi***.
"Aku juga jadi reschedule gara-gara nunggu hasil pcr. Dah rugi waktu rugi duit pulaaa," timpal @siinoo***.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 untuk Semua Masyarakat Indonesia, Jokowi: Gratis
Terbang ke Kalbar Bawa Hasil Swab PCR
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mewajibkan pelaku perjalanan yang masuk atau keluar wilayahnya melalui bandara membawa dokumen hasil pemeriksaan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) yang menunjukkan negatif COVID-19.
"Kami tidak ingin kerja tanggung-tanggung, makanya kami menerapkan standar penggunaan PCR yang akurasinya 98 persen agar kami benar-benar mengetahui apakah pengguna jasa penerbangan yang masuk dan keluar Kalbar ini membawa virus COVID-19 atau tidak," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimatan Barat Harisson seperti dikutip dari Antara, Minggu (27/12/2020).
Ia mengatakan kebijakan tersebut akan diterapkan karena dengan syarat hasil negatif tes antigen saja tidak cukup untuk memastikan pelaku perjalanan yang masuk ke wilayah Kalimantan Barat bebas dari infeksi virus corona.
"Dan ini kita sudah buktikan pada penumpang Batik Air yang 20 persen dari sampelnya ternyata positif. Ini tentu sangat berbahaya, tidak hanya bagi penumpang yang satu pesawat dengan mereka yang terkonfirmasi ini, namun juga bagi masyarakat sekitar di tempat tujuannya," kata dia.
Lebih lanjut Harisson menambahkan, kegiatan pengawasan dan pemeriksaan penumpang pesawat di Bandara Supadio juga ditingkatkan untuk menekan risiko penularan virus corona semasa libur.
"Setelah liburan panjang, bila tidak dikontrol, kasus konfirmasi COVID-19 akan jauh meningkat. Kalau sudah begitu, kasihan penumpang pesawat, kasihan petugas bandara, kasihan masyarakat yang berada di sekitar yang akan tertular karena kita menetapkan standar skrining yang tidak mumpuni," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
BRI Gandeng Medco E&P Beri Akses Tak Terbatas ke Pelaku Usaha Kecil
-
Sungai Brantas Mau Bebas Sampah Popok? Inovasi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Harapan Baru
-
Libur Panjang Maulid Nabi 2025? BRImo Solusi Liburanmu
-
BRI Beri Apresiasi, Direksi Kunjungi Nasabah di Berbagai Daerah pada Hari Pelanggan Nasional
-
Bantuan Modal BRI Ubah Nasib Warung Pecel Sederhana Jadi Kuliner Legendaris di Kota Batu