Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Minggu, 10 Januari 2021 | 13:43 WIB
Ilustrasi pesawat maskapai Sriwijaya Air. [Antara/Suriani Mappong]

SuaraKalbar.id - Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh pada Sabtu (9/1/2020) mengangkut 62 orang penumpang. Dalam manifest yang beredar, sepasang pengantin baru ada di pesawat itu.

Pasangan tersebut yakni Putri Wahyuni dan suaminya Ihsan Adhlan Hakim. Keduanya menumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 untuk menggelar acara ngunduh mantu di Pontianak, Kalimantan Barat, kampung halaman Ihsan.

Putri dan Ihsan diketahui menikah pada Maret 2020 silam. Berbagai momen manis kerap dibagikan Putri melalui akun Instagram pribadinya, @putriwahyunieeffendii.

Pantauan Riauonline.co.id (jaringan Suara.com), Putri Wahyuni merupakan warga Jalan Sembilang, Rumbai Pesisir Pekanbaru.

Baca Juga: Sekeluarga Jadi Korban Sriwijaya Jatuh Gegara Dipindah dari NAM Air

Rumah keluarga besar Putri Wahyuni terlihat ramai menunggu kabar kelanjutan berita pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak.

Putri terbang ke Pontianak bersama suami tercinta, Ihsan Adhlan Hakim untuk melangsungkan prosesi ngunduh mantu pekan depan.

"Hari ini mereka pulang ke Pontianak rencananya mau mengadakan ngunduh mantu minggu depan," kata Awin, saudara Ihsan.

Putri dan Ihsan belum genap setahun menikah. Keduanya menikah di Pekanbaru yang berlangsung di Hotel Mutiara Merdeka, 7 Maret 2020 silam.

Sebelum terbang, Putri sempat mengunggah vidio pendek bersama suami di insta story  "Udah tinggal jalan, malah delayā€¯ tulis Putri.

Baca Juga: Mengharukan, Anak Penumpang Sriwijaya Air Asal Sragen Tanya Keberadaan Ayah

Penumpang Sriwijaya Air SJ182 asal Pekanbaru, Putri Wahyuni bersama suami. [Instagram/@]

Pesawat Sriwijaya Air SJ182 diketahui sempat menunda sementara waktu penerbangannya, dari yang semula pukul 13.25 WIB menjadi pukul 13.56 WIB, atau terlambat 30 menit.

Alumni Unilak

Warga Rumbai, Pekanbaru, Putri Wahyuni Effendi, penumpang pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182-CLC merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning (Unilak).

Rektor Unilak, Dr Junaidi mengatakan, segenap civitas akademika turur berduka cita Putri Wahyuni Effendi menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

"Atas nama Unilak, kami turut berduka cita atas adanya alumni unilak yang menjadi korban pesawat Sriwijaya. Kita mendoakan agar korban diberikan tempat yang terbaik oleh Allah SWT," kata Rektor Unilak, Junaidi, Minggu (10/1/2021).

Unggahan Putri dan Ihsan, penumpang Sriwijaya Air yang jatuh. (Instagram/@putriwahyunieeffendie)

Ia menjelaskan, Putri merupakan alumni Akuntansi Fakultas Ekonomi Unilak. Warga Jalan Sembilang Gang Pinang, Rumbai tersebut diwisuda tahun 2018 silam.

"Korban merupakan alumni terbaik Unilak. Ia cerdas dan santun," jelas Junaidi.

Pesawat Hilang Kontak

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB, dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

 
Pesawat take off dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Load More