Scroll untuk membaca artikel
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah
Minggu, 10 Januari 2021 | 22:39 WIB
Awas Overdosis, Imbangi Konsumsi Suplemen Vitamin C dengan Minum Air

SuaraKalbar.id - Vitamin C (asam askorbat) merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Asupan vitamin C bisa didapatkan dari makanan, suplemen, atau gabungan dari keduanya. 

Karena kepraktisan, banyak orang memilih untuk mengonsumsi suplemen. Namun jangan sampai mengonsumsinya secara berlebihan, sebab dapat menyebabkan efek samping pada tubuh.

Perlu diketahui, batas aman konsumsi vitamin C adalah maksimal 2000 miligram per hari.

Tanda bahwa tubuh Anda terlalu banyak mengonsumsi vitamin C melebihi kadar yang disarankan, yaitu:

Baca Juga: Ketahui 7 Asupan Nutrisi yang Penting Dikonsumsi Orang Lanjut Usia

  • Diare
  • Sakit perut
  • Mulas, atau refluks asam
  • Hemolisis
  • Mual
  • Sakit kepala
  • Masalah tidur atau insomnia
  • Iritasi kulit dan pembentukan komedo

Sebenarnya, jika kita mengonsumsi vitamin C terlalu banyak, tubuh akan mengeluarkan sisa yang tidak terpakai melalui urine. Ini terjadi karena vitamin C termasuk vitamin yang larut di dalam air.

3 Efek Bahaya Kelebihan Vitamin C (Shutetrstock)

"Vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air dan jika Anda meminumnya dalam dosis besar, tubuh akan mengeluarkannya dengan aman melalui urine," kata Dimitar Marinov, MD, Asisten Profesor di Departemen Kebersihan dan Epidemiologi, Universitas Kedokteran Varna, Bulgaria.

Namun, sambung Marinov, mengonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti hiperoksaluria dan batu ginjal.

"Jika Anda memiliki riwayat batu ginjal, hindari sumplementasi vitamin C," lanjutnya, dilansir Insider.

Marinov menambahkan bahwa efek samping hanya terjadi pada mereka yang mengonsumsi suplemen vitamin C.

Baca Juga: Ketahui 7 Asupan Nutrisi yang Dibutuhkan Lansia Agar Tetap Sehat

"Alasannya adalah banyak suplemen mengandung dosis empat sampai 20 kali lebih tinggi dari asupan harian yang direkomendasikan," ungkap Marinov.

Ilustrasi vitamin C. (Shutterstock)

Berdasarkan National Institute of Health (NIH), mengonsumsi vitamin ini dalam dosis besar secara terus-menerus dapat menyebabkan berkurangnya jumlah vitamin B12 dan tembaga, metabolisme yang cepat, respons alergi, dan pengikisan email gigi.

Selain itu, vitamin C dapat kontra dengan obat lain, seperti obat kemoterapi dan penurun kolesterol (statin).

Terlalu banyak nutrisi ini sangat berbahaya bagi penderita hemochromatosis, suatu kondisi di mana tubuh memproduksi terlalu banyak zat besi.

Load More