Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Senin, 11 Januari 2021 | 10:19 WIB
Mia Trasetyani, pramugari Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh.(dok.Beritabali.com)

SuaraKalbar.id - Duka mendalam dirasakan keluarga Mia Trasetyani atau Mia Zet Wadu, salah satu pramugari pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Pihak keluarga tak henti-hentinya mendoakan keselamatan Mia Trasetyani yang merupakan salah satu flight attendant pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) sore.

Orangtua Mia Trasetyani mengaku terpukul mendengar kabar pesawat yang ditumpangi anaknya hilang kontak pada hari itu.

Ibunda Mia, Ni Luh Sudarni tak kuasa menahan kesedihan sembari memantau informasi dari layar kaca terkait pencarian korban Sriwijaya Air SJ 182.

Baca Juga: Mahasiswa Jogja Lolos dari Maut Sriwijaya Air Jatuh Berkat Perintah Ibu

Dikutip dari Beritabali.com (jaringan Suara.com), Ni Luh Sudarnia mengaku tidak memiliki firasat sebelum kejadian.

Hanya saja, ia merasa janggal, sang putrinya tak menelepon dirinya sepeti biasa yang dilakukan sebelum terbang.

"Saya tidak memiliki firasat apapun, tapi memang tumben kemarin dia tidak menelepon sebelum terbang, biasanya dia menelepon," ujarnya.

Pesawat terbang Sriwijaya Air. [Shutterstock]

Sejak menjadi pramugari, Mia Trasetyani tinggal di Jakarta, berpisah dari orangtuanya yang menetap di Desa Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan, Denpasar, Bali.

Ni Luh Sudarni mengatakan anak kesayangannya terakhir kali pulang pada September 2020 lalu. Dia pun kini hanya bisa berharap Sang Pencipta memberikan kejaiban untuk anak perempuan satu-satunya tersebut.

Baca Juga: Hari Ketiga, Basarnas Fokus Evakuasi Korban dan Black Box Sriwijaya Air

"Saya masih berharap mukjizat," ujar Ni Luh Sudarnia.

Tukar Jadwal

Kesedihan juga dirasakan kakak Mia Trasetyani, Ardi Samuel Cornelis Wadu yang mengaku sempat berkomunikasi dengan sang adik via WhatsApp sebelum kejadian.

"Ya kami sempat chat di WA sebelum dia terbang. Kami bercanda soal nama anjing yang baru kami dapat. Kami berdebat soal nama sambil canda," kenang Samuel.

Pria 25 tahun itu juga sempat heran adiknya tak menelepon sang ibu sebelum terbang pada Sabtu lalu, tak seperti biasanya.

Dia menyebut, berdasarkan info yang didapatkannya sebenarnya Mia Trasetyani tidak seharusnya flight dengan Sriwijaya Air SJ 182 pada siang itu karena bukan jadwalnya. Namun, ada teman Mia yang meminta tukar jadwal dan Mia menyanggupinya.

Data perjalanan dan ketinggian terbang Sriwijaya Air SJ182 yang dikumpulkan oleh Flightradar. [Twitter/flightradar]

"Ya seharusnya adik saya tidak ikut. Temannya tukar jadwal. Kata teman kosnya dia seharusnya tidak di penerbangan itu, tapi jadwalnya ditukar. Dia perlihatkan saya screenshot percakapan dengan adik saya," terangnya.

Setelah mendengar kabar ada pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Samuel pun terhenyak. Dia yang mengetahui adiknya ada di dalam pesawat itu sempat tak beranimemberitahukan kepada orang tua.

Hingga pada akhirnya, ia pun memutuskan mengabarkan orangtua kalau adiknya jadi korban kecelakaan pesawat, seusai ir SJ 182 beredar daftar manifest penumpang Sriwijaya Air jatuh.

"Jadi saya langsung kasih tau ke orangtua. Bahkan orang tua juga sudah diberitahu kru dan ikut flight itu. Pihak Sriwijaya sudah mengkonfirmasi jika adik saya ikut dalam penerbangan itu," ujarnya.

Pesan Terakhir

Paman dari Mia Trasetyani, Jhonny Lay mengatakan kalau keponakannya merupakan seorang jemaat di sebuah gereja di Denpasar. Mia yang berasal dari Nusa Tenggara Timur, bagian dari keluarga besar Flobamora Kolorai Hawu di Bali.

"Ya, Pramugari Mia adalah keponakan saya yang ikut di Pesawat Sriwijaya Air. Pesawatnya dilaporkan hilang kontak kemarin," ungkapnya.

Jhonny menyebut Mia sebagai pribadi yang baik, santun dan dekat dengan orangtuanya. Namun ketika komunikasi terakhir dengan orangtua, Mia sempat pamitan bekerja.

"Mama, bapak saya tugas dulu" ucap Jhonny Lay menirukan ucapan Mia ke keluarganya

Menurut Jhonny Lay, ucapan Mia tidak biasanya seperti itu. Biasanya dia mengatakan "Ma, Pa saya mau terbang atau mau Take Off, kemudian nanti setelah sampai dia bilang saya sudah landing. Jadi kemarin dia hanya bilang mau tugas dulu," ungkap Jhonny.

Ilustrasi pesawat maskapai Sriwijaya Air. [Antara/Suriani Mappong]

Sementara sekitar dua minggu lalu, terang Jhonny Lay, Mia sempat meminta ke orangtuanya agar rumahnya dibersihkan, karena dia bersama teman-temannya berencana untuk berlibur ke rumahnya.

Mendapat permintaan itu, orangtuanya kemudian merehab toilet dan membersihkan kamar Mia.

"Ya, sesuai permintaan dia agar rumah dibersihkan, karena Natal kemarin dia tidak bisa pulang, jadi dia pulang mau libur sama teman-temannya," ungkapnya.

Namun hingga kekiniaan, belum ada kabar mengenai Mia Trasetyani. Pihak keluarga pun terus memanjatkan doa demi keselamatan sang putri.

Load More