SuaraKalbar.id - Unggahan Dokter Tirta di Instagram kembali mencuri perhatian. Kali ini, saat dia menjawab pertanyaan menggelitik dari warganet.
Lewat kolom komentar, seorang warganet bertanya kepada dr Tirta yang dikenal sebagai aktivis pegiat Covid-19 tersebut.
Pertanyaan warganet itu yakni tentang cara menolak vaksin tanpa melanggar kebijakan pemerintah.
Pertanyaan itu muncul dalam unggahan dr Tirta yang tengah menjelaskan tentang tahapan yang harus ia lalui untuk menuntaskan program vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Tagar #TangkapAhokdanRaffi Menggema, Warganet: Enggak Bersyukur Deh
Ia menyebut akan menerima suntikan vaksin kedua pada tanggal 28 Januari nanti.
"Abis vaksin dapet kartu ini. Lalu saya tetap beraktivitas biasa, jaga kesehatan, protokol 3M," tulis dokter Tirta.
"28 Januari saya dapet vaksin terakhir, untuk mendapatkan hasil max harus 2x vaksin dalam 2 minggu," lanjutnya.
Unggahan itu dikomentari oleh warganet dengan akun @lipr****
"Dok, cara nolak vaksin tanpa melanggar kebijakan gimana?" tanya warganet tersebut.
Baca Juga: Medan Targetkan Vaksinasi 21 Ribu Nakes, Dinkes: Tahap Pertama Baru 10 Ribu
Pertanyaan itupun ditanggapi oleh dr Tirta. Ia menyebut seseorang harus positif Covid-19 terlebih dahulu agar tak memenuhi syarat untuk menerima vaksin."Positif covid aja dulu," jawab dokter Tirta.
Melihat pertanyaan itu, warganet lain beramai-ramai memberikan jawaban dan saran-saran untuk warganet yang bertanya pada dokter Tirta itu.
Kebanyakan balasan yang diberikan cukup menohok.
"Jadi ibu hamil atau menyusui aja," tulis akun @maaya***
"Hamil aja," tulis akun @ikkec*****
"Positif Covid-19 atau punya penyakit yang tidak boleh menggunakan vaksin dijamin nggak perlu vaksin," tulis warganet dengan akun @mnapisrama****
Sementara itu, warganet lainnya juga bertanya pada dokter Tirta tentang status penyintas Covid-19 yang tak perlu menerima vaksin.
Dokter Tirta diketahui menjadi orang pertama yang divaksin di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Kamis (14/1/2021). Dia akan menerima suntikan kedua pada tanggal 28 Januari nanti.
Berita Terkait
-
Peran Vaksinasi Dewasa dalam Meningkatkan Kesehatan dan Mengurangi Biaya Medis Jangka Panjang
-
Ngeri, Ternyata Ini yang Terjadi Kalau Dari Lahir Anak Tidak Diimunisasi
-
Bukan Diperiksa, Dokter Tirta Ajari Pegawai KPK Pola Hidup Sehat: Kerja di Sini Pressure-nya Tinggi
-
Trump Tunjuk Aktivis Anti-Vaksin Robert F. Kennedy Jr. Jadi Menteri Kesehatan!
-
Siswa Rentan Tertular Penyakit, Ketua IDAI Minta Pelaksanaan Vaksinasi di Sekolah Terus Diperkuat
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Kasus Korupsi BP2TD Mempawah Terus Berjalan, Polda Kalbar Pastikan Tidak Mandek
-
2 Kios di Sungai Kakap Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
-
Ibu di Sambas Diduga Membunuh Bayi Baru Lahir, Kasus Terbongkar di Puskesmas
-
Bocah 6 Tahun Ditemukan Tewas di Parit Kubu Raya, Diduga Tenggelam Karena Tidak Bisa Berenang
-
Jual Pacar via MiChat, Pria di Singkawang Ditangkap Polisi