SuaraKalbar.id - Seorang pengangguran terpaksa berurusan dengan polisi lantaran tinggal selama 3 bulan di bandara tanpa terdeteksi.
Dia 'ngumpet' selama berbulan-bulan di bandara dan berpura-pura sebagai manajer operasi di bandara.
Pria bernama Aditya Singh itu tinggal di bandara, karena takut pulang ke rumah gegara pandemi Covid-19.
Menyadur Oddity Central, aksi Aditya Singh tersebut menarik perhatian setelah dirinya dipergoki karyawan maskapai United Airlines.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bisa Jadi Momen Revolusi WHO, Ini Alasannya
Aditya adalah pria asal California yang terbang ke Chicago dan mendarat di Bandara Internasional O'Hare. Ia tiba pada Oktober 2020 silam.
Alasan Aditya terbang ke Chicago sama sekali tidak diketahui. Namun, pria itu takut kembali ke tempat asalnya karena situasi pandemi.
Pria yang diketahui seorang pengangguran tersebut lantas memilih tinggal di bandara. Ia juga memakai kartu identitas seorang manajer operasi yang sebelumnya dilaporkan hilang.
Saat dipergoki karyawan United Airlines, identitas asli Aditya Singh terbongkar. Ia lantas dilaporkan ke polisi.
Selama tinggal di bandara, pria 36 tahun itu hidup dengan cara memakan makanan sisa yang diberikan penumpang. Ia juga tidak pernah mengalami masalah meski hidup di tempat umum.
Baca Juga: Videografis: Mengetahui Manfaat Vaksin Covid-19
Meski begitu, Aditya tetap dihukum karena sudah masuk ke area terlarang di bandara. Polisi lantas membawanya ke pengadilan, meski kasus ini sukses mengejutkan hakim.
Jika dihitung, Aditya Singh tinggal di bandara sejak tanggal 19 Oktober 2020 hingga 16 Januari 2021. Meski hanya tinggal di bandara karena ogah pulang, pria ini tetap dianggap sebagai bahaya.
"Pengadilan menemukan fakta dan situasi ini mengejutkan karena lama rentang waktunya. Berada di bagian bandara yang aman, dengan kartu identitas palsu, sementara bandara seharusnya aman bagi orang-orang yang akan bepergian, telah membuat aksinya berbahaya bagi komunitas," ungkap hakim.
Kini, Aditya Singh masih ditahan oleh polisi. Jika ingin bebas, pria ini harus membayar biaya jaminan sebesar USD 1.000 atau sekitar Rp 14 juta.
Berita Terkait
-
Pengangguran Meningkat, Menaker Mau Buat Job Fair Setiap Minggu
-
Skandal Timah! Bos Sriwijaya Air Hendry Lie Dibekuk Kejagung, Berawal dari Singapura
-
Dari Singapura untuk Perpanjang Paspor, Kejagung Ciduk Tersangka Kasus Timah Hendry Lie di Bandara Soetta
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Berangsur Normal, Jumlah Penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Meningkat
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Kecelakaan Tragis di Jalan Trans Kalimantan: Seorang Pengendara Motor Tewas di Tempat
-
Aston Pontianak Ajak Masyarakat Meriahkan Pilkada Serentak dengan Promo Menarik dan Tantangan Kreatif
-
Banjir Kembali Rendam Desa Darit Landak, Ketinggian Air Capai 80 Centimeter
-
Ngeri! Ngaku Lihat Pria Lain di Kamar Istri, Suami di Kalbar Ngamuk Bacok 3 Orang
-
Dirut BRI Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities