Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Senin, 01 Februari 2021 | 15:23 WIB
Gus Miftah menjawab pendapat kontra soal agama calon kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo. - (Instagram/@gusmiftah)

SuaraKalbar.id - Cuitan 'islam arogan' yang dibagikan pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda mendapat kritik tajam dari sejumlah tokoh islam, termasuk pendakwah Gus Miftah.

Gus Miftah menuturkan sebenarnya sudah lama ingin menceramahi Abu Janda yang kerap cuap-cuap di medsos.

Hingga pada akhirnya, keduanya bertemu di podcast Deddy Corbuzier 'close the door' untuk membahas cuitan 'islam arogan' yang ramai disoal.

"Saya sudah sekian lama mendem (memendam --red) pengen menceramahi orang ini. Puncaknya ini (cuitan 'islam arogan' Abu Janda)," ujar Gus Miftah sembari menunjuk ke Abu Janda, seperti dikutip SuaraKalbar.id. (Senin (1/2/2021).

Baca Juga: Ketua DPP KNPI Haris Pertama Minta Abu Janda Ditangkap

Mendengar perkataan itu, Abu Janda yang duduk di samping Gus Miftah tersenyum sambil menundukkan kepalanya.

Bukan tanpa sebab, Gus Miftah menyayangkan cuitan Abu Janda selalu dikaitkan dengan PBNU. Hal itu membuatnya tak enak hati. Apalagi dampaknya meluas ke umat islam.

"Saya nggak masalah Mas Arya ini ngaku Nahdlatul Ulama karena siapa pun boleh mengaku orang NU. Tapi kemudian jangan sampai dampaknya kena terhadap Islam dan wabil khusus kepada Nahdlatul Ulama. Lha saya mau nemui, siapa tahu omongan saya didengarkan sama Mas Arya," kata Gus Miftah.

Abu Janda dan Gus Miftah membuat klarifikasi di kanal YouTube Deddy Corbuzier. - (YouTube/Deddy Corbuzier)

Pun setelah bertemu dengan Abu Janda di podcast Deddy Corbuzier, pendiri Ponpes Ora Aji itu berharap ada kebaikan ke depannya.

Dia menyoroti pernyataan Abu Janda yang mengaku dirinya hanya striker, suka meng-counter cuitan-cuitan provokatif.

Baca Juga: Datang Tak Lewat Pintu Utama, Abu Janda Penuhi Panggilan Bareskrim Polri

Gus Miftah menyebut dia tidak ada urusan dengan itu, namun akan lebih baik bila ke depan Abu Janda lebih bijak saat mengungkap pandangannya.

"Saya kepengin ke depan, setelah saya ketemu dengan beliau, saya nggak ada urusan beliau menjadi striker, selalu meng-counter twit-twit yang provokatif, itu haknya beliau saya nggak bisa melarang," ungkap Gus Miftah.

"Anda jadi striker silakan, yang lebih arif, lebih woles. Bahasanya lebih tertata, karena kalau gini (soal Islam agama arogan) apa pun itu menimbulkan multitafsir," tandas Gus Miftah.

Mendengar nasihat dari Gus Miftah, Abu Janda pun menjawab, 'Siap'.

Cuitan Islam Arogan

Abu Janda mengaku tidak pernah menyebut Islam arogan. Abu Janda menyampaikan dia tidak pernah menyebut Islam Arogan melalui akun twitter pribadinya, @permadiaktivis1 yang diunggah pada Minggu (31/1/2021).

"Saya tak pernah bilang 'islam arogan', saya bilang 'islam pendatang dari Arab' yg arogan & itu ditujukan ke Tengkuzul. yang saya maksud itu aliran Salafi Wahabi," katanya.

Dia juga meyatakan bahwa terdapat bagian cuitannya yang dibuang saat cuitannya diviralkan.

"Saat twit saya diviralkan bagian twit Tengkuzul nya dibuang, jadi seolah saya generalisasi islam. Terima kasih Kiai," tulis Abu Janda.

Buntut dari cuitan itu, Abu Janda dilaporkan dalam unggahan istilah Islam Arogan pada Jumat (29/1/2021).

Load More