Setelah ucapan itulah, kata dia, pelaku mengambil parang dan pisau dari tas yang masih digendong. Kemudian membacok para korban.
"Mertuanya sekali dibacok. Kemudian ke istrinya dua kali. Karena istrinya mencoba melerai. Mertua dan istrinya yang kesakitan lari menyelamatkan diri ke lantai atas," bebernya.
Gu, abang ipar pelaku yang katanya saat itu tidur pulas di ruang depan kemudian terbangun mendengar ada keributan. Ia langsung mengambil kayu yang ada di rumahnya untuk melakukan perlawanan dan menghentikan pelaku.
Pelaku berhasil didorong keluar rumah dan dikuncikan Gu dari dalam. Pelaku yang saat itu emosi, ia marah-marah di depan rumah dan disaksikan warga. Curhatannya itu, terekam oleh warga dan sempat viral.
Pelaku kemudian memecahkan kaca jendela dan masuk ke rumah. Saat itulah dia melawan dan menyerang Gu. Pelaku membacok wajah, lengan dan perut Gu menggunakan parang. Kemudian menusuk perut Gu pakai pisau sebanyak tiga kali, hingga gagangnya lepas.
Setelah menghabisi Gu, pelaku mengejar mertua dan istrinya yang sudah berada di lantai atas. Di situ dia membabi buta membacok sekujur tubuh kedua korban. Sementara kedua anaknya masih lelap di kamar bawah.
Warga yang mendengar keributan dan mengira ada perampokan langsung melapor ke anggota Polresta Pontianak Kota.
"Warga lapor ke kami pukul 04.45. Katanya ada perampokan. Kami cek ke sana dan kami berhasil melakukan penangkapan. Penangkapannya berlangsung dramatis. Saya sampai merinding ketika kami berhasil menyelamatkan kedua anaknya yang tidak sempat tersentuh pelaku," ujar Murdianto.
Kedua anak pelaku, masih berusia 4 dan 2 tahun. Beruntung, mereka tidsk menjadi korban dalam keganasan ini. "Kami awalnya tidak tahu kalau ada anak kecil di kamar dan korban lainnya di atas. Karena, saat mengamankan pelaku terdengar suara minta tolong di lantai atas. Kami pun langsung mengevakuasi korban untuk dibawa ke rumah sakit," tutup Murdianto.
Baca Juga: Motif Sakit Hati, Pria di Pontianak Tega Bantai Istri Beserta Keluarganya
Sementara itu, pelaku mengaku tega melakukan pembantaian ini karena sakit hati dengan keluarga istrinya.
"Saya sakit hati karena mau dipisahkan sama istri saya. Saya nekat membunuh," akunya sambil berlinang air mata.
Saat ini, pelaku masih diamankan di Mapolresta Pontianak Kota. Dalam waktu dekat, kepolisian akan melakukan prarekonstruksi untuk menyinkronkan kejadian sebenarnya.
Pelaku dijerat Pasal 340 KUHP sub 351 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan dan penganiayaan. Sementara mertua dan istrinya masih kritis dan dirawat di RSU St Antonius.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Kompak! Puluhan Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
-
Hingga Agustus 2025, BRI Salurkan KUR Rp114,28 Triliun
-
BRI Dukung Pertumbuhan UMKM lewat Penempatan Dana Pemerintah Rp55 Triliun
-
Mendagri Tito Ajak Warga Siskamling, Publik: yang Maling Uang Rakyat kan Pejabat Negara
-
BRI Cari Wirausaha Tangguh Lewat Program Pengusaha Muda BRILiaN 2025