SuaraKalbar.id - Pemekaran Kapuas Raya menjadi satu provinsi baru di Kalimantan Barat terus menjadi perbincangan.
Gubernur, ahli hingga wakil rakyat kompak mengharapkan agar pemekaran Kapuas Raya segera bisa terealisasi.
Bukan tanpa sebab, adanya kebijakan itu dianggap memberikan dampak positif bagi warga Kalbar.
Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti berharap pemerkaran Kapyas Raya segera terwujud agar dapat mempercepat proses pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat..
Baca Juga: Sutarmidji: Pemekaran Kapuas Raya Jadi Provinsi Segera Terwujud
"Kami dari DPD RI juga juga berharap, usaha pemekaran provinsi baru ini dapat segera terwujud agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sana," kata La Nyala dalam rapat bersama Pemprov Kalbar, Bappenas, Menkopolhukam, DPR RI dan Mendagri secara virtual, Senin (1/3/2021).
Menurutnya, pembentukan Provinsi Kapuas Raya dari Kalbar bisa memberikan dampak baik bagi kesejahteraan masyarakat.
"Jika disetujui, Provinsi Kapuas Raya memiliki potensi yang luar biasa dari segi sumber dayanya dan DPD RI turut memberikan dukungan bagi kemajuan daerah karena menurutnya hal tersebut ikut memberikan kemajuan untuk negara," tuturnya.
Senada dengan hal itu, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif mengatakan pemekaran provinsi dapat juga memberikan peluang dalam peningkatan mutu pendidikan.
"Pemekaran provinsi ini juga bisa memberikan dampak baik dalam peningkatan mutu pendidikan," kata Syarif.
Baca Juga: Bertemu Stafsus Presiden, Gubernur Kalbar Bahas Bakal Provinsi Kapuas Raya
Dia mengatakan hal itu dapat mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalbar yang saat ini masih cukup rendah.
"Kami masyarakat Kalimantan Barat dari sektor pendidikan berharap adanya peningkatan IPM. Menurut data per hari ini, IPM di Kalbar tahun 2020 hanya sebesar 67,66," kata dia.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyatakan pemekaran Kapuas Raya sangat penting dilakukan untuk percepatan pembangunan.
Apalagi Kalbar sangat luas, wilayahnya capai 147.307 kilometer persegi. Oleh Karena itu, pemekaran daerah sangat mendesak dilakukan.
Dengan pemekaran, pengawasan keamanan wilayah Kalbar yang berbatasan langsung dengan Malaysia bisa dilakukan lebih mudah.
"Sulit dengan luas wilayah 1/3 pulau jawa mengawasi narkoba, jangankan jalur tikus, jalur resmi pun mereka (penggedar narkoba) berani lewati. Untuk itu, kami meminta pemahaman perwakilan Menko Polhukam dan Mendagri untuk menyampaikan permintaan masyarakat Kalbar terkait pemekaran Kapuas Raya kepada Presiden Joko Widodo," tuturnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
6 Pilihan Sepatu Lari Hitam-Putih: Sehat Bergaya, Terbaik untuk Pria dan Wanita
-
Pak Erick Thohir Wajib Tahu! Liga Putri Taiwan Cuma Diikuti 6 Tim
-
5 Rekomendasi Tas Sekolah Terbaik, Anti Air dan Tali Empuk Hindari Pegal
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah dengan NFC Terbaru Juli 2025
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Masih Lancar!
Terkini
-
AgenBRILink Ini Punya 3 Cabang, Bantu Petani Jangkau Layanan Keuangan
-
Surat Perjalanan Istri Menteri UMKM Tuai Sorotan, Maman Abdurrahman Beri Penjelasan ke KPK
-
Pemutihan Pajak Kendaraan di Kalbar Dimulai: Bebas Denda, Diskon Hingga 50%!
-
BRI Komitmen untuk Perkuat Kontribusi terhadap SDGs dengan Berbagai Pencapaian
-
Tangguh Hadapi Persaingan, UMKM Kuliner Binaan BRI Ekspansi ke Pasar Internasional