SuaraKalbar.id - Jumardi yang dibui karena menjual satwa dilindungi burung bayan mengajukan praperadilan dengan termohon Kepolisian daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar).
Sidang praperadilan sedianya digelar di Pengadilan Negeri Pontianak, hari ini Jumat (12/3/2021). Jumardi ingin dibebaskan.
Namun sidang tersebut ditunda. Sebabnya, karena pihak dari Polda Kalbar tidak menghadiri sidang.
"Hari ini sidang pertama sudah dimulai namun pihak termohon Praperadilan, yakni Kepala Polda Kalbar belum hadir sehingga sidang ditunda sampai 19 Maret, 2021 mendatang,"ujar kuasa hukum Jumardi, Andel seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Polda Jatim Bongkar Perdagangan Satwa Dilindungi dan Langka di Facebook
Andel menjelaskan dasar dari sidang praperadilan itu adalah permasalahan prosedur penangkapan kliennya, Jumardi.
“Yang menjadi persoalan dari sidang praperadilan ini terkait masalah kewenangan melakukan penangkapan, tata cara penetapan Jumardi sebagai tersangka, penahanan, hingga penyitaan atas barang yang digunakan. Secara lengkap hal ini akan kami sampaikan setelah sidang Praperadilan berjalan bersama pihak termohon,” ujarnya.
Ia turut prihatin atas permasalahan yang menimpa Jumardi dan menyebut posisi Jumardi bagai memakan buah simalakama.
“Kondisi Jumardi memang simalakama, sejak masa pandemi Covid-19 ini dia yang sebelumnya tenaga kerja di Malaysia harus dideportasi. Ia sendiri sudah bekerja di salah satu perusahaan sawit, namun karena kesulitan perekonomian untuk sesuap nasi dan susu untuk anaknya, ia menjual burung bayan melalui akun Facebook-nya,” kata Andel.
Andel menjelaskan ketidaktahuan Jumardi terkait burung bayan (Eclectus rotatus) yang merupakan satwa yang dilindungi juga menjadi permasalahan.
Baca Juga: Cari Rumput, Warga Lamongan Nemu 2 Bayi Kucing Hutan Langka Lucu-lucu
"Ini juga karena ketidaktahuan aturan bahwa burung bayan itu dilindungi undang-undang. Seandainya ia tahu juga tidak mungkin melakukan itu. Ia pun menjual 10 burung dengan harga Rp750.000," ujarnya.
Berita Terkait
-
Sprindik Sama dengan Hasto, KPK Minta Hakim Gugurkan Praperadilan Kusnadi
-
Kusnadi Desak KPK Pulangkan Barang Sitaan: Ada iPhone 15, Kwitansi PDIP hingga Buku Catatan Hasto
-
Ungkap Kronologis Penggeledahan dan Penyitaan, Kusnadi Akui Dihampiri Penyidik yang Menyamar
-
HP Disita saat Dampingi Hasto Diperiksa, Kubu Kusnadi Tuding Penyidik KPK Sewenang-wenang
-
KPK Tak Hadir, Sidang Praperadilan Staf Hasto Ditunda hingga 8 April 2025
Tag
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
Terkini
-
Bayar Living Cost Jemaah Haji 2025 Bebas Kendala, Percayakan Kepada Layanan Banknotes SAR dari BRI
-
Hery Gunardi Resmi Menjabat Ketua Umum PERBANAS: Komitmen Baru untuk 20242028
-
BRI Buyback Saham di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
-
Pengusaha Kue Ini Makin Berkembang Berkat Pemberdayaan dari BRI
-
7 Pesona Wisata Alam di Bengkayang Kalimantan Barat