SuaraKalbar.id - Satgas COVID-19 Kalimantan Barat memberikan peringatan kepada Satgas COVID-19 di Kabupaten Mempawah dan Landak karena terus terjadi pertumbuhan kasus COVID-19 yang mengkhawatirkan di dua kabupaten tersebut.
"Mencermati perkembangan kasus konfirmasi COVID-19 di Kabupaten Landak dan Mempawah, maka Satgas COVID-19 Kalbar memberikan warning kepada dua kabupaten ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson di Pontianak, Sabtu.
Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan sampel COVID-19 dari 404 orang di seluruh Kalbar pada tanggal 13 Maret, di mana dari hasil sampel tersebut diketahui kasus konfirmasi baru sebanyak 84 orang (9 orang dirawat di RS) yang tersebar di Kota Pontianak 7 orang, Bengkayang 8 orang, Kubu Raya 4 orang, Landak 27 orang, Mempawah 28 orang, Sambas 2 orang, Sanggau 1 orang, Sintang 5 orang dan Ketapang 2 orang.
Terkait hal tersebut, Satgas COVID-19 Kalbar meminta agar semua sekolah di dua kabupaten tersebut untuk ditutup. Selain itu, masyarakat dianjurkan tidak berkunjung ke sana kecuali untuk hal-hal yang sangat penting yang tidak bisa dihindari dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: Situs Pilihan Bagi Guru Untuk Mengadakan Ujian Secara Online
"Untuk itu, kita minta kepada Satgas Kabupaten Mempawah dan Landak harus terus aktif
melakukan tracing, testing, treatment, lakukan isolasi di rumah isolasi yang disiapkan oleh Pemerintah untuk kasus positif dengan Ct di bawah 29 agar tidak terjadi penularan," tuturnya.
Untuk isolasi mandiri yang diawasi oleh RT RW Kepala Desa bagi kasus positif dengan Ct 29 ke atas.
"Bila satgas kabupaten tidak mampu melaksanakan isolasi di rumah isolasi yang disiapkan pemerintah maka orang dengan kasus konfirmasi COVID-19 tersebut dapat dikirim ke Upelkes di Pontianak. Kami siap merawat kasus kasus tersebut," katanya.
Harisson menambahkan, Satgas di dua kabupaten ini juga harus melakukan pembatasan pergerakan orang.
"Kami juga minta agar terus melakukan pendisiplinan masyarakat dalam pelaksanaan protokol kesehatan dengan cara penyuluhan, razia di tempat-tempat umum dan lain-lain," kata Harisson. [Antara]
Baca Juga: Misterius! Tiga Jasad Korban Covid-19 Hilang dari Makam
Berita Terkait
-
Karang di Kalimantan Ungkap Dampak Penggundulan Hutan ke Laut Sejak 1950, Bagaimana Bisa?
-
Hujan Deras Tak Terduga! BMKG Ungkap Wilayah Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem
-
1000 Hari Tragedi Kanjuruhan, Doa dan Tuntutan Keadilan Bagi Korban
-
Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional di Tahun 2025
-
Kanal Aduan SPMB Kalsel, Masalah, Kecurangan dan Kendala Bisa Dilaporkan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
Terkini
-
Surat Perjalanan Istri Menteri UMKM Tuai Sorotan, Maman Abdurrahman Beri Penjelasan ke KPK
-
Pemutihan Pajak Kendaraan di Kalbar Dimulai: Bebas Denda, Diskon Hingga 50%!
-
BRI Komitmen untuk Perkuat Kontribusi terhadap SDGs dengan Berbagai Pencapaian
-
Tangguh Hadapi Persaingan, UMKM Kuliner Binaan BRI Ekspansi ke Pasar Internasional
-
Gandeng CIC Untan, Aston Pontianak Gelar 'Fun Chem 2025', Liburan Seru dan Edukatif untuk Anak-anak