SuaraKalbar.id - Seorang warga negara Indonesia atau WNI ancam bunuh mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad.
WNI ancam bunuh mantan perdana menteri Negeri Jiran. Ancaman pembunuhan itu dilakukan pelaku bersama orang Malaysia.
Mahathir Mohamad diancam dibunuh. Para pelaku kini telah diamankan oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM) dalam sebuah operasi di sekitar Kuala Lumpur, Selangor, Perak dan Pulau Pinang.
Dalam operasi yang dilakukan pada 6 dan 7 Januari 2020, sebanyak enam teroris IS diciduk.
Baca Juga: Pemerintah Laporkan Serangan Rasialis pada 2 WNI ke Wali Kota Philadelphia
Enam orang tersebut terdiri dari lima warga negara Malaysia dan seorang Warga Negara Indonesia (WNI). Selain keenamnya, ditemukan pula dua bendera IS, pisau dan sebilah parang.
"Semua individu yang ditangkap merupakan anggota Anshorullah At Tauhid, sel IS yang didirikan pada Oktober 2019 bertujuan mempromosikan ideologi salafi jihadi, merekrut anggota baru dan melancarkan serangan di Malaysia," ujar Kepala PDRM, Irjen Abdul Hamid Bin Bador, Sabtu (27/1/2021).
Abdul Hamid mengatakan penyelidikan PDRM mendapati dari individu-individu yang ditahan, telah mengeluarkan ancaman membunuh Mahathir Mohamad dan beberapa menteri kabinetnya.
Mereka mengeluarkan ancaman pembunuhan, karena mempraktikkan pemerintahan thoghut.
Selain itu mereka juga merancang untuk melancarkan serangan atas pusat perjudian di Genting Highlands, Pahang dan pabrik minuman keras di sekitar Lembah Klang (Kuala Lumpur).
Baca Juga: Polisi Malaysia Tangkap 6 Teroris, Salah Satunya WNI
Lebih lanjut, Abdul Hamid menerangkan ancaman itu merupakan hasrat yang sering dikeluarkan oleh hampir semua pelaku teroris yang ditangkap PDRM.
"Tiga individu terdiri dua warga Malaysia dan seorang WNI yang mengeluarkan ancaman tersebut telah didakwa di bawah Pasal 130JB(1)(a) KUHP yaitu memiliki bahan yang berkaitan dengan teroris atau perbuatan teroris dan dijatuhi hukuman penjara. Sedangkan tiga yang lain telah dibebaskan atas arahan jaksa penuntut umum," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kevin Diks Batal Disumpah WNI Hari Ini, Terkuak Penyebabnya
-
Bagnaia dan Martin Duel Sengit di Malaysia, Bos Ducati Senang Bukan Main
-
Tahapan yang Harus Dilalui Kevin Diks Sebelum Sumpah WNI Hari Ini
-
Yamaha TMAX Tech Max 2025 Hadir dengan Pembaruan: Lebih Canggih, Harga Naik
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Manjakani Rilis Single Berlayar sebagai Pembuka Menuju Album Baru
-
Beras Berstiker Ria Norsan-Krisantus Kurniawan Ditemukan di Sambas, Relawan Midji-Didi Laporkan ke Bawaslu
-
Dramatis! Lansia Hilang 3 Hari di Desa Pak Utan Bengkayang, Korban Ditemukan dalam Kondisi Lemas
-
Gempa Magnitudo 2,5 Guncang Kendawangan, Kabupaten Ketapang
-
Polda Kalbar Gerebek Kampung Beting, Ungkap Sarang Judi Online dan Pengguna Narkoba