SuaraKalbar.id - Setiap daerah memiliki tradisi dan budaya masing-masing. Di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat ada ritual aadat bernama Basamsam.
Basamsam merupakan ritual tutup kampung atau bersih desa dari bala dan penyakit yang sudah diwariskna oleh nenek moyang.
Basamsam setiap tahunnya dijalani Suku Dayak di Bengkayang. Pada Jumat (7/5/2021) kemarin, masyarakat Desa Cipta Karya, Bengkayang menggelar ritual tersebut.
Kepala desa setempat yakni Benyamin Kalvin menuturkan ritual ini akan dilaksanakan mulai Jumat pukul 18.00 WIB hingga Sabtu pukul 15.00 WIB besok.
Baca Juga: Pemilik Sanggar Tari Cabul di Bengkayang Terancam Hukuman Kebiri
"Basamsam merupakan ritual adat untuk membersihkan kampung dari bala bahaya, sakit penyakit yang mengancam warga kampung. Adat ini sudah berlaku sejak zaman nenek moyang dan terus dilestarikan," ujarnya kepada Antara, Sabtu (8/5/2021).
Ia menjelaskan ritual adat Basamsam dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Dayak, khususnya Bekatik, di Sungai Betung.
"Selain menjaga kelestarian budaya, adat 'Basamsam' juga merupakan rangkaian dari upacara gawai Dayak sebagai bentuk syukur atas hasil panen yang berlimpah," katanya.
Kalvin menjelaskan dalam upacara adat Basamsa, itu seluruh masyarakat Desa Cipta Karya berpartisipasi. Mereka menghantarkan sesaji adat di balai desa, berupa beras dalam mangkuk, sirih, rokok daun, telur dan mata uang, bendera kertas untuk didoakan secara adat.
"Agar mendapatkan kesehatan dan rejeki dari 'Jubata' upacara 'Basamsam' kali ini dilakukan oleh seluruh masyarakat dengan mengikuti sejumlah ritual adat dan nantinya akan diberlakukan jam tutup akses atau dikenal dengan istilah 'Basamsam'," katanya.
Baca Juga: Babak Baru Kasus Pemilik Sanggar Tari Cabul, 10 Murid Jadi Korban
Dia menjelaskan tentang aturan adat dalam ritual tolak bala Basamsam, antara lain larangan berkunjung selama kegiatan berlangsung.
"Mengingat kegiatan ini adalah bentuk menyucikan diri bagi masyarakat dari wabah penyakit yang tidak nampak, terlebih saat ini kita tengah berada di tengah pandemi COVID-19," katanya.
Ia mengharapkan ritual Basamsam memberikan manfaat yang baik bagi tubuh karena terbebas dari berbagai penyakit dan hal-hal lain yang tidak diinginkan.
Ia juga mengatakan penyelenggaraan ritual Basamsam menindaklanjuti arahan Pemkab Bengkayang untuk melakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
"Terlebih melalui ritual 'Basamsam' ini sekaligus untuk mengajak masyarakat agar bisa menahan diri untuk tidak keluar rumah dan tidak berkerumun," katanya.
Ketua Adat Cipta Karya Ye. Sopian mengharapkan upacara adat Basamsam dapat menolak penyakit, terutama virus atau wabah penyakit yang tidak terlihat.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
12 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta Bukan Innova, Kabin Lapang Muat Banyak Keluarga
-
3 Rekomendasi HP Murah Terbaik 2025: Harga Mulai Rp 300 Ribuan, RAM 6 GB dan Cocok untuk Pelajar!
-
7 Rekomendasi Hybrid Sunscreen SPF 50, Tangkis Sinar UV Cegah Penuaan Dini
-
Daftar 7 Mobil Bekas Murah Semewah Alphard, Harga Mulai Rp 60 Jutaan dan Nyaman Buat Keluarga!
-
Timnas Indonesia Perlahan Lupakan Warisan STY, Kluivert Akhiri Debat Asing vs Local Pride
Terkini
-
Rekomendasi HP Murah RAM 6 GB Harga Rp 1 Jutaan Terbaik Juni 2025
-
Hadiri Panen Raya Jagung di Bengkayang, Prabowo: Petani Harus Hidup dengan Baik!
-
Deretan HP 5G Murah Rp 2 Jutaan Terbaik Juni 2025, Spesifikasi Unggul di Harga Terjangkau
-
Saldo Dana Gratis Rp400 Ribu Hari Ini: Cuma Klik, Langsung Dapat Dana Kaget Terbaru Tanpa Ribet!
-
Bandara Supadio Kembali Sandang Status Internasional