Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Kamis, 13 Mei 2021 | 17:10 WIB
Para pemuda Palestina berhadapan dengan Polisi Israel di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, 7 Mei 2021. [AFP/Emmanuel Dunand]

SuaraKalbar.id - Konflik Israel Palestina belum mereda dan masih menjadi perhatian dunia. Presiden Amerika Serikat Joe Biden buka suara.

Joe Biden meyakini konflik antar kedua negara segera berakhir.

Pernyataan itu disampaikannya usai menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Rabu (12/5/2021).

Joe Biden menunjukkan pembelaannya terhadap Israel dan menyebut mereka berhak membela diri di tengah konflik yang terjadi.

Baca Juga: Singgung Konflik Palestina, Amien Rais Bahas Jihad Hingga Islamofobia

"Perkiraan dan harapan saya adalah ini akan segera berhenti, tapi Israel punya hak untuk mempertahankan diri," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih seperti dikutip dari Reuters via Antara.

Namun, Joe Biden tidak menjelaskan lebih jauh alasan di balik sikapnya yang optimistis.

Ia mengklaim tim keamanan nasionalnya sudah sering melakukan kontak dengan mitra-mitra mereka di Israel, Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab untuk mencoba menyelesaikan konflik tersebut.

Warga Palestina membawa bendera Hamas saat pemakaman Rashid Abu Ara, remaja 16 tahun yang tewas dalam bentrokan dengan militer Israel di Aqaba, dekat Nablus, Tepi Barat, Rabu (12/5/2021). [AFP/Jaafar Ashtiyeh]

Sebuah pernyataan dari Gedung Putih mengungkap pembicaraan antara Joe dan Netanyahu.

Dalam pernyataan itu, Biden mengutuk serangan roket oleh Hamas dan kelompok-kelompok lain terhadap sasaran di Israel.

Baca Juga: Profil Gal Gadot: Diserbu Warganet usai Komentari Konflik Israel-Palestina

Biden juga disebutkan menyampaikan dukungan yang tak tergoyahkan bagi keamanan Israel dan hak sah Israel untuk mempertahankan diri dan rakyatnya, sekaligus melindungi warga sipil.

"Dia juga menyampaikan dorongan Amerika Serikat agar ketenangan yang berkelanjutan dipulihkan. Ia juga berkeyakinan bahwa Yerusalem, kota yang sangat penting bagi orang-orang beriman dari seluruh dunia, harus menjadi tempat yang damai," demikian bunyi pernyataan itu.

Kedua pemimpin sepakat untuk terus menjalin kontak secara pribadi pada hari-hari mendatang dan bahwa tim kedua negara akan sering melakukan pembicaraan, isi pernyataan tersebut.

Konflik Israel Palestina yang memanas ini ditengarai oleh kekerasan yang terjadi pada Jumat pekan lalu (7/5) di Masjid Al Aqsa Yerusalem.

Saat itu tentara Israel mengusir warga Palestina dari rumah-rumah mereka di tanah yang diklaim oleh pemukim Yahudi. Bentrokan meningkat, setelah Hamas menghujani roket ke Ibu Kota Israel, Tel Aviv, pada Selasa (11/5).

Load More