Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 30 Juni 2021 | 10:27 WIB
Meiske Chonstansyah pindah agama (telisik)

SuaraKalbar.id - Aisyah atau Meiske Chonstansyah tinggalkan Kristen bukan jalan yang mudah. Meiske Chonstansyah mendapatkan pertentangan dari keluarga. Namun pada akhirnya Meiske Chonstansyah pindah agama.

Meiske Chonstansyah masuk Islam bahkan pernah ditolak oleh imam masjid yang ingin meng-Islam-kan Meiske Chonstansyah.

Saat ingin tinggalkan Kristen, Meiske Chonstansyah sempat ditolak oleh Imam masjid.

Imam masjid tersebut tidak berani mengislamkan dirinya tanpa se izin orang tuanya.

Baca Juga: Mantap Pindah ke Kristen, Puput Berdoa Tuhan Yesus Berkati di Ultah Ahok

Meiske Chonstansyah mualaf diam-diam dari orangtua. Meiske Chonstansyah memeluk agama Islam dengan penuh perjuangan bahkan tanpa sepengatahuan kedua orangtuanya.

“Pak Imamnya takut, karena orang tuaku tidak tau kalau saya mau masuk Islam,” katanya kepada Telisik.id (jaringan Suara.com), Senin (28/6/2021).

Namun berkat bantuan dari teman-teman terdekat, yang membantunya untuk mencarikan Ustadz yang bisa menuntutnya mengucapkan dua kali masyahadat hingga akhirnya Meiske resmi memeluk agama Islam.

“Alhamdulillah berkat bantuan teman-temanku, dan yang menjadi wali saat saya mengucapkan dua kalimat syahadat itu mamanya temanku,” ujarnya.

Selain mengucapkan dua kalimat syahadat, Meiske juga diislamkan cara adat, adat kebiasaan orang Muna ketika ada seseorang yang hendak memeluk agama Islam.

Baca Juga: Resmi! Meiske Chonstansyah Pindah Agama, Sempat Ditolak Imam Masjid, Diam-diam Masuk Islam

“Saya itu diislamkan menggunakan dua prosesi, mengucapkan dua kalimat syahadat dan sesuai adat Muna, bahkan saya juga dikitan,” jelasnya.

Meiski Chostansyah yang merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara ini, kini sudah mantap memeluk agama Islam. Sebelumnya ia beragama Kristen, kini ia merasa senang dan nyaman menjadi mualaf.

“Alhamdulillah, sekarang ini saya juga menganti namaku, menjadi Aisyah,” ucapnya.

Lebih lanjut, mahasiswi tingkat akhir Fakultas Hukum di salah satu kampus di Sultra ini mengaku, sejak kecil dirinya tumbuh di lingkungan yang beragam. Selain itu, sifatnya yang selalu ingin tahu, juga membuatnya tertarik mempelajari agama Islam.

“Saya ini hidup di tengah-tengah beberapa kultur, dan itu kultur yang liberating sebenarnya,” ujarnya.

Tumbuh di tengah lingkungan beragam kultur, Aisyah ternyata saat kecil senang menyaksikan acara-acara agama Islam dalam menyelesaikan masalah.

“Saya suka dengan kata jembatan, sebetulnya. Jadi kita itu masing-masing sedang mencari jembatan untuk kita bisa berkomunikasi dengan Sang Khaliq, Yang Maha Kuasa," katanya.

"Kenapa perjalanan saya seperti ini, karena saya tidak mau merasa takut. Saya ingin mencari cara menjembatani bagaimana caranya saya bisa benar-benar khusyuk, bisa benar-benar intim dengan Sang Khaliq,” ucapnya.

Di dalam perbincangan dengan Tim Telisik.id, Aisyah juga menceritakan perasaannya setelah memutuskan menjadi seorang mualaf. Dia mengaku merasa nyaman dan bahagia.

Ia mengaku setelah memeluk Islam merasa nyaman, seneng, dan yakin bahwa segala sesuatu itu ada titiknya. Bahkan ia juga mengaku bisa berbuat lebih banyak lagi.

"Dia (Allah) itu sesuatu yang Maha Kokoh, sekaligus at the same time juga sesuatu yang paling loveable menurut saya,” kata Aisya.

Ia juga mengatakan bahwa agama Islam yang dianutnya saat ini mengajarkannya untuk selalu ikhlas. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang.

“Menurut saya ajaran yang saya jalanin sekarang ini membuat saya jadi bisa ikhlas dalam melihat segala hal,” ujarnya.

Load More