Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Selasa, 10 Agustus 2021 | 11:16 WIB
Ritual bakar kapal wangkang saat Sembahyang Kubur di Kalbar. (Antara/Jessica Helena Wuysang)

SuaraKalbar.id - Lantaran masih pandemi, ritual Sembahyang Kubur warga Tionghoa di Kalimantan Barat (Kalbar) dianjurkan untuk dilakukan di rumah.

Imbauan tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Adat Tionghoa (MABT) Riki Sugioto yang mengaku mengikuti aturan Pemprov Kalbar.

Sembahyang Kubur tahun ini dilakukan pada 8-22 Agustus 2021. Warga diminta untuk tidak datang ke lokasi pemakaman karena dikhawatirkan memicu keramaian.

"Sesuai SE Gubernur, saya minta masyarakat menjalankan ritual Sembahyang Kubur di rumah tanpa datang ke lokasi," kata Riko seperti dikutip dari suarakalbar.co.id.

Baca Juga: Ciri-ciri Bajak Laut di Perairan Kalbar, Tebar Teror Bikin Nelayan Ketakutan

Adapun, untuk ritual bakar Wangkang sebagai penutup Sembahyang Kubur yang biasanya dilakukan di Yayasan Bakti Suci bisa dipantau via sosial media.

"Nanti akan dilakukan pembakarang Wangkang tanggal 22 nanti. Saya minta masyarakta perlu hadir langsung untuk menonton. Bisa menonton melalui sosial media seperti YouTube, Instagram, atau pemberitaan, kan sekarang sudah canggih," sambung Riko.

Warga Tionghoa menjalani prosesi sembahyang kubur di pemakaman Yayasan Bhakti Suci, Kalbar 2017. (Antara)

Sembahyang kubur atau Cheng Beng merupakan tradisi warga Tionghoa untuk mengunjungi makam para lelulur, orangtua atau keluarga. Tradisi itu biasanya dilakukan dua kali dalam setahun dan bisa dijadikan momen untuk kumpul keluarga.

Sementara ritual bakar wangkang atau kapal pengangkut arwah leluhur biasanya digelar pada puncak Sembahyang Kubur. Ritual ini dilaksanakan untuk menghormati para leluhur dan sebagai bentuk rasa syukur.

Baca Juga: Kesaksian Tukang Cukur, DMT Sempat Beri Tip Sebelum Tewas Misterius

Load More