Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Jum'at, 10 September 2021 | 06:28 WIB
Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis saat meninjau jalan provinsi menuju Kecamatan Suti Semarang yang bakal dilanjut pembangunannya. (Antara/Wati).

SuaraKalbar.id - Peristiwa pembakaran rumah ibadah jemaah Ahmadiyah di Sintang menjadi atensi bagi masyarakat dan pemerintah. Tak terkecuali Pemerintah Kabupaten Bengkayang.

Melansir laman Insidepontianak.com, Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis mengatakan, tindakan tersebut dapat merusak perdamaian dan kerukunan yang sudah terjalin aman selama ini di Kalimantan Barat.

“Peristiwa tersebut sangat disayangkan terjadi,” katanya, Kamis (9/9/2021).

Darwis menilai, peristiwa itu tak mencerminkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berpedoman pada nilai-nilai Pancasila.

Baca Juga: MUI-FKUB Kalbar Bersikap soal Ahmadiyah Sintang: Semua Pihak Menjaga Suasana Sejuk

Karena itu, ia mengingatkan masyarakat Bengkayang untuk tidak mudah terprovokasi, dan tetap menjaga ketenangan serta kedamaian di Bumi Sebalo Bengkayang.

“Toleransi beragama mesti dikedepankan. Semoga kasus serupa tak terjadi lagi di Kalbar, terlebih di Kabupaten Bengkayang,” katanya.

Kata dia, di Kabupaten Bengkayang ada tiga epala keluarga jemaah Ahmadiyah. Mereka berada di Kecamatan Lumar dan Kecamatan Sungai Betung.

Pihaknya beserta Kemenag dan pihak terkait telah melakukan pendekatan personal, dan memberikan pemahaman. Hal itu bertujuan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Tambah Darwis, ke depan dirinya menginginkan kerukunan dan kedamaian dapat terlalu tercipta di Kabupaten Bengkayang.

Baca Juga: Jubir: Penyerangan Masjid Ahmadiyah Sintang karena Aktivasi Isu Musiman

Sementara itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten Bengkayang, Ramli Umar juga menyampaikan sikap atas apa yang terjadi di Kalbar, terkhusus di kabupaten Sintang.

Ramli mengimbau khusus kepada ormas-ormas Islam, majelis-majelis taklim dan kaum muslimin seluruhnya di Bengkayang untuk tetap menjaga kondusifitas di Bengkayang.

Selanjutnya, ia berpesan agar tetap menjaga ketenangan, keharmonisan dalam bermasyarakat dan bernegara.

“Selebihnya menyerahkan kepada pihak aparat terkait hal-hal yang dapat merusak dan memecah belah persatuan bangsa. Apa yang terjadi di Sintang menjadi pelajaran untuk kita semakin mempererat persaudaraan kita sebangsa dan setanah air,” ujarnya.

Load More