Scroll untuk membaca artikel
Dythia Novianty
Senin, 20 September 2021 | 11:34 WIB
Gubernur Kalbar Sutarmidji. [Antara]

SuaraKalbar.id - Tanaman kratom dinilai bisa menjadi komoditas unggulan dari Kabupaten Kapuas Hulu. Melihat peluang ini, Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan ia akan segera mengirim surat ke Presiden Jokowi.

Sebelum Sutarmidji mengirim surat dia sudah mengumpulkan berbagai data terkait hal ini.

"Saya sudah mengumpulkan semua data, nanti saya akan menyurati beliau, beliau akan bilang nanti, mungkin dari DPR akan mem-backup ini," jelas dia dilansir dari Antara, Senin (20/9/2021).

Dia juga mengatakan kratom ini sudah dibicarakan di KSP yang dipimpin oleh Kepala KSP Moeldoko dan dihadiri oleh pimpinan BNN yang lama, BPOM dan Dirjen Farmasi.

Baca Juga: Gubernur Kalbar Kenang Sosok Mendiang Wabup Sintang Yosep Suyanto

"Mereka bilang kratom itu zat adiktifnya empat kali dibandingkan ganja, tetapi saya katakan bahwa orang yang mengonsumsi kraton tidak berhalusinasi sedangkan ganja pasti berhalusinasi, bahkan urin orang yang mengonsumsi kratom belum tentu positif," kata dia.

Namun, Sutarmidji mengatakan dia mempersilahkan jika BNN akan tetap melarang kratom di tahun 2023.

"Bayangkan pohon kratom puluhan juta kalau ditebang, siapa yang mau bertanggung jawab. Betung Karibun dan Danau Sentarum sudah dijadikan paru-paru dunia oleh UNESCO. Di situ banyak kratom, apa tidak gundul itu paru-paru dunia," jelasnya.

Sutarmidji menginginkan bernegosiasi untuk menjaga paru-paru dunia ini dan sama-sama berjuang agar kratom ini tidak hilang.

"Karena di Kalbar saja, petani yang kehidupannya bergantung dari kratom ada 200 ribuan keluarga. Di Kapuas Hulu saja ada 115 ribu orang yang hidupnya bergantug dari kratom," ucapnya.

Baca Juga: Gubernur Kalbar Surati Presiden Soal Tanaman Kratom, Bandingkan Dengan Zak Adiktif Ganja

Load More