SuaraKalbar.id - Pekik gempita dan dukungan lantang terdengar. Pria itu berdiri di tengah ring arena tinju. Ia tertunduk, kaki kananya ditekuk. Kedua tangan yang dibalut sarung tinju merah, terjuntai di lantai. Tak lama, ia berdiri lagi.
Siapa pria berperawakan tegap itu? Dia adalah Daud Yordan. Bagi para penggemar tinju Tanah Air siapa yang tak mengenal lelaki kelahiran Ketapang, Kalimantan Barat itu.
Tak hanya menjadi kebanggaan daerah, dia adalah salah satu petinju berprestasi yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Melansir laman Insidepontianak.com, nama Daud Yordan mulai muncul di ajang tinju internasional kala mengikuti gelaran Sea Games, Thaliand. Tahun 2004, pertama kali Yordan tampil di ajang internasional.
Baca Juga: Kembali Naik Ring, Daud Yordan Hadapi Petinju Thailand pada Oktober 2021
Ia memang tak menang. Hanya medali perak yang diraih. Meski tak membawa emas, Daud Yordan puas. Kiprahnya diakui. Babak belur pun terobati.
Sejak saat itu, nama Daud Jordan terus berkibar. Berbagai juara ia rengkuh. Ia jadi kebanggaan Kalbar. Catatan moncer di berbagai kejuaraan menasbihkan Daud Yordan sebagai petinju Indonesia paling berprestasi di ajang tinju dunia.
Daud Yordan lahir di Desa Simpang 2, Kecamatan Simpang 2, Kabupaten Ketapang, 10 Juni 1987.
Tinju sudah menjadi kesukaan dalam keluarga besarnya. Abang Daud, seorang petinju. Damianus Yordan. Dari sang kakak ini, ia mengenal tinju.
Damianus menularkan hobi tinju kepada para adik, termasuk Daud. Sang kakak melihat Daud punya potensi. Tak heran, ia langsung memboyong Daud kecil hijrah ke pusat kota di Ketapang.
Baca Juga: Daud Yordan Pastikan Statusnya Masih Pemegang Gelar Juara Dunia
Waktu itu Daud baru berusia 8 tahun. Ia anak ke-5 dari 6 bersuadara. Baru duduk di bangku sekolah dasar. Merantau sendiri, tanpa kedua orang tua. Hermanus Lay Tjun dan Natalia awalnya enggan melepas Duad. Takut, kebutuhan harian dan belajar terganggu.
Berita Terkait
-
Polisi Ringkus 10 Orang Penambang Emas Liar di Ketapang
-
Kembali Naik Ring, Daud Yordan Hadapi Petinju Thailand pada Oktober 2021
-
Lihat Buaya 4 Meter di Tambak Udang Miliknya, Warga Ketapang Lampung Selatan Ini Kabur
-
Satgas Covid-19 Perketat Pemeriksaan Penumpang di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi
-
27 Dokter Spesialis di RSUD Ketapang Mogok Kerja, Gegara Tukin Tak Cair 6 Bulan
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Desa BRILiaN Hargobinangun Kelola Sampah Digital dan Pariwisata, UMKM Tumbuh Bersama BRI
-
SPMB 2025 Kota Pontianak, Ini Daftar Sekolah yang Buka Jalur Domisili untuk Siswa Luar Kota
-
Kalbar Akan Bentuk 2.038 Koperasi Merah Putih, Ini Syarat Untuk Jadi Anggota dan Raih Manfaatnya!
-
Pengundian Dilakukan Transparan, Para Pemenang Menerima Hadiah BRImo FSTVL 2024
-
Mengungkap Sejarah Suku Dayak, Dari Rumah Panjang Hingga Mitos Panglima Burung