SuaraKalbar.id - Psikolog anak sekaligus aktivis perlindungan anak Seto Mulyadi atau yang lebih dikenal dengan sapaan Kak Seto masih tetap eksis sampai sekarang.
Kak Seto mempunyai penampilan khusus. Ia selalu tampil dengan gaya rambut poni.
Dengan gaya rambut poni ciri khasnya itu, penampilan Kak Seto tak pernah berubah dimakan zaman meski kini dirinya telah memasuki usia senja.
Banyak yang bertanya-tanya perihal gaya rambut poni legendaris milik Kak Seto tersebut
Baca Juga: Viral Kak Seto Panjat Tebing di Bandung, Netizen: Gokil!
Menyadur dari Terkini.id, Kak seto membeberkan rahasia dibalik gaya rambutnya yang unik tersebut.
Kak Seto mengungkapkan bahwa gaya rambutnya itu disebabkan oleh luka jahitan yang ia dapatkan pada masa kecilnya. Hal itu ia ungkapkan di kanal YouTube VINDES, pada 15 Oktober 2021.
“Saya umur 4 tahun enggak bisa diem, naik kesana-sini naik ke atas genting juga, waktu itu dimarahi sama eyang putri,” ujar Kak Seto.
Kak Seto membeberkan jika poninya itu awalnya untuk menutupi luka jahitan di kepalanaya.
Dalam ceritanya, Kak Seto mengatakan jiks luka jahitan di dahinya masih membekas hingga saat ini.
Baca Juga: PTM Terbatas Sudah Dimulai, Kak Seto: Psikologis Anak Harus Dilindungi
“Nyari-nyari enggak ada saya lempar pake jambu ngumpet di atas, gara-gara itu pernah jatut, kepala dibawah, ya biasalah bocor dijahit makanya pake poni terus untuk menutupi jahitan,” sambung Kak Seto.
Kak Seto juga menuturkan jika gaya rambut poni miliknya tersebut merupakan bagian dari gayanya sebagai penggemar grup musik lawas, The Beattles dan Koes Plus bersaudara.
“Dulu rambut saya lebat, tapi kalau sekarang sudah kena angin ribut, ya begitu saja,” terang dia sembari tertawa bersama Vincent dan Desta.
Lebih lanjut, Kak Seto turut menceritakan bagaimana masa kecilnya yang penuh dengan suka cita bersama binaan orang tuanya.
“Baiknya ibu saya, ayah saya tidak mengatakan ‘kamu bandel, kamu nakal’ tapi energi yang berlebihan ini dibuang dengan cara yang tepat,” kata Kak Seto.
Kak Seto menceritakan jika kenakalan yang dilakukannya semasa kecil diisi dengan kegiatan-kegiatan positif yang sengaja dilakukan oleh orang tuanya sebagai solusi seperti latihan bela diri, jogging, nyanyi, dan teater.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kebijakan Gibran Ingin Terapkan Kurikulum AI Diskakmat Menteri Pendidikan
- Timur Tengah Membara, Arab Saudi dan Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026?
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- 7 HP Murah Kamera Terbaik Mulai Rp 800 Ribu, Lebih Tinggi dari iPhone 16 Pro Max
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
Pilihan
-
10 Mobil Keluarga di Bawah Rp100 Juta Selain Avanza-Xenia, Kabin Lega Ada Tahun Muda
-
8 Celana Dalam Wanita Terbaik, Nyaman dan Bagus Buat Emak-emak!
-
Bos Port FC Blak-blakan Usai Diundang Ikut Piala Presiden 2025
-
Korban Laporkan Kasus Pelecahan Seksual ke Polisi, Pelaku Diduga ASN Pemkot Solo
-
Prabowo di Singapura: Danantara Diminta "Jiplak" Kesuksesan Temasek!
Terkini
-
Detik-detik Tragis Balita di Singkawang Meregang Nyawa, Pelaku Bekap Korban dan Masukkan ke Karung
-
Satpol PP Pontianak Amankan 54 Anak Langgar Jam Malam, Wali Kota Tekankan Peran Orang Tua
-
Balas Dendam Jadi Alasan Pelaku Habisi Nyawa Balita di Singkawang
-
Bocah 1 Tahun 11 Bulan yang Hilang di Singkawang Ditemukan Meninggal Dunia di Depan Masjid
-
Prabowo Naikkan Gaji Hakim hingga 280 Persen: Kalau Perlu Anggaran TNI dan Polri Saya Kurangi!