“Beliau (sultan) yang menyuruh pihak istana menyeret kami, anak dan istri sahnya untuk keluar. Seharusnya kami yang punya hak di sana, tapi malah kami yang diusir,” katanya.
Sementara itu, penasihat hukum Ratu Nina, Dewi Ari Purnamawati mengatakan, pihaknya telah mendampingi korban untuk melaporkan ke Polresta Pontianak.
"Kami sudah membuat laporan, statusnya LP. Kami juga sudah jelaskan kronologis kejadian dan menyebutkan siapa-siapa saja pelakunya," kata Dewi.
Saat kejadian, Dewi juga hadir menemani Ratu Nina. Karena Dewi merupakan lawyer yang selalu mendampingi dan sedang berjuang menuntut keadilan untuk Ratu Nina atas gugatan cerai tersebut.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Mempawah: Awal Terbentuk hingga Bergabung dengan NKRI
"Awalnya tidak ada yang menyentuh Ratu Nina, tapi begitu ada perintah dari Sultan, baru mereka (pihak istana) menyeret Ratu Nina untuk keluar. Yang saya heran itu kenapa tega-teganya melakukan itu di hadapan para pejabat dan masyarakat yang hadir di acara itu,” katanya.
Dikonfirmasi Suara.com, Kasat Reskrim Polresta Pontianak AKP Indra Asrianto membenarkan, jika telah menerima laporan dari Ratu Nina.
“Benar, kami telah menerima laporan dugaan penganiaayan yang dilaporkan oleh korban,” kata Indra.
Atas laporan itu, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan. Ratu Nina pun sudah dimintai keterangan
“Korban sudah diminta keterangan dan dilakukan visum. Kami kepolisian akan menjalankan tugas secara profesional. Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” tegasnya.
Baca Juga: Asal Usul Kubu Raya, Kabupaten Termuda di Kalimantan Barat hingga Nama Unik
Sementara itu, Sultan Melvin belum dapat memberikan tanggapan. Sejumlah wartawan telah menghubunginya, namun belum direspon.
Untuk diketahui, Minggu pagi kemarin di Istana Kesultanan Kadariah Pontianak memang sedang melaksanakan kegiatan. Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menjadi salah satu penerima gelar kebangsawanan Datuk I Puatta dalam upacara resmi.
Hadir mendampingi dalam acara tersebut, yakni Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti, serta sejumlah senator lainnya, seperti Erlinawati dan Sukiryanto (Kalbar) dan Andi Muhammad Ihsan (Sulsel).
Hadir pula Staf Khusus Ketua DPD RI Sefdin Syaifuddin, Ketua Tim Pokja Kerajaan Nusantara, Yurisman Star dan Sekjen Majelis Adat Kesultanan Nusantara (MAKN) Raden Ayu Yani Wage Sulistyowati Koeswodidjoyo.
Kontributor : Ocsya Ade CP
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
6 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp 50 Juta yang Nyaman untuk Keluarga
-
Bagi-bagi Saldo DANA Kaget! Klik Sekarang dan Rasakan Kejutannya
-
Kebakaran Lahan Meluas di Kalbar, BPBD Kerahkan Tim Gabungan untuk Padamkan Api
-
Bakal jadi Ikon Baru Kalbar, Pemkab Bengkayang Siapkan Rp18 Miliar untuk Bangun Gereja Santo Pius X
-
Satpol PP Pontianak Jaring 43 Anak dalam Razia Jam Malam