Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 19 November 2021 | 17:12 WIB
Warga di Kabupaten Sintang terlihat mulai membersihkan rumah pada Jumat (19/11/2021). Warga membersihkan rumah usai terendam banjir yang menggenangi wilayah tersebut hingga beberapa pekan terakhir. [Insidepontianak/Ist]

SuaraKalbar.id - Banjir di Kabupaten Sintang yang menggenang permukiman selama beberapa pekan terakhir dikabarkan mulai surut. Kondisi tersebut dimanfaatkan warga untuk membersihkan tempat tinggalnya.

Pemandangan tersebut terlihat di sejumlah rumah warga yang berada di Jalan Dharma Putra, Kabupaten Sintang. Meski begitu, warga mengaku tetap waspada mengantisipasi kemungkinan banjir datang kembali

Untuk diketahui, saat ini genangan banjir mulai surut sekitar 50 centimeter hingga 60 centimeter. Bahkan, Jalan Lintas Melawi yang sebelumnya tergenang banjir, sudah bisa dilalui kendaraan.

“Kondisi banjir Sintang mulai surut, 50 centimeter sampai 60 centimeter. Tapi hujan turun lagi. Jadi kita terus melakukan antisipasi,” kata Kasi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sintang, Benyamin kepada insidepontianak.com-jaringan Suara.com pada Jumat (20/11/2021).

Baca Juga: Banjir di Tiga Kabupaten Wilayah Kalbar Berangsur-angsur Mulai Surut

Dia mengungkapkan, turunnya debit air banjir mengatakan membuat jalan nasional Lintas Melawi sudah bisa dilewati kendaraan roda dua dan empat.

Meski begitu, dia mengemukakan, secara keseluruhan, banjir masih terjadi di tujuh Kecamatan yang meliputi Kecamatan Sintang, Dedai, Tempunak, Sepauk, Binjai Hulu, Kelam Permai, dan Ketungau Hilir.

Tak hanya itu, banjir terparah juga masih terjadi di Kecamatan Sintang, Dedai, Sepauk dan Tempunak.

“Ketinggian air berkisar satu sampai tiga meter,” katanya.

Sebelumnya dikemukakan, Banjir Sintang yang melanda sejak Kamis (21/10/2021) berdampak pada 12 kecamatan di wilayah tersebut.

Baca Juga: Banjir Kalbar, Gubernur Sutarmidji Imbau Daerah Terdampak untuk Tetapkan Status Darurat

Menurut data BPBD Kabupaten Sintang pada Kamis (18/11/2021) ketinggian muka air berangsur surut 50 centimeter, sedangkan di kawasan bantaran Sungai Melawi mengalami penurunan yang sama.

Pun merunut pada BPBD Kabupaten Sintang, ada 33.818 kepala keluarga atau 112.962 jiwa yang terdampak banjir. Selain itu, warga mengungsi 7.545 kepala keluarga atau 25.884 jiwa.

"Mereka yang mengungsi berada di 32 pos pengungsian. Korban meninggal dunia sebanyak empat orang selama banjir," kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari seperti dilansir Antara.

Sedangkan dari kerugian material, BPBD setempat masih terus melakukan pendataan. Untuk data sementara per Jumat (19/11/2021), rumah terdampak ada 35.807 unit, jembatan rusak berat 5 unit, jembatan rusak sedang 1 unit dan gardu padam 61 unit, sedangkan total jumlah gardu yang sempat padam berjumlah 77 unit dan 16 unit telah berfungsi normal.

Lebih lanjut, 12 kecamatan terdampak di Kabupaten Sintang yaitu Kecamatan Sintang, Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Tempunak, Kelam Permai, Sei Tebelian, Ketungau Hilir, Sepauk, Dedai, Serawai dan Ambalau. Menurut identifikasi BPBD kabupaten, masih ada desa yang terisolir akibat banjir.

Load More