Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 07 Desember 2021 | 15:50 WIB
Ilustrasi: Cabai di pasar. (Antara/Wahyu Putro)

SuaraKalbar.id - Jelang Natal dan pergantian tahun 2021, harga cabai rawit makin pedas. Kekinian, harga komoditas tersebut tembus Rp 150 ribu per kilogram.

Selain cabai rawit, sejumlah bahan pokok seperti minyak goreng dan mentega naik sekitar Rp 7.000 di Pasar Ampera Kota Pontianak.

Dikutip dari Insidepontianak.com-jaringan Suara.com, pPengelola toko Kembar di Pasar Ampera, Ismail mengemukakan, kenaikan harga komoditas sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Selain minyak goreng, mentega dan cabai, harga gula juga mengalami kenaikan.

Sebelumnya, harga minyak kemasan yang dijual Rp 13 ribu per liter kini menjadi Rp20 ribu. Sementara itu, harga mentega yang sebelumnya dijual dikisaran Rp 13 ribu hingga Rp 15 ribu kini menjadi Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu.

Sementara itu, gula pasir yang semula dijual Rp 12 ribu kini menjadi Rp 13 ribu hingga Rp 14 ribu.

Baca Juga: Harga Cabai Merah Makin Pedas Jelang Natal dan Tahun Baru 2022

Sebelumnya diberitakan, pada Minggu (5/12/2021), harga komoditas cabai rawit di Pasar Flamboyan Kota Pontianak tembus menjadi Rp 120 ribu per kilogram

"Cabai rawit yang masih baru Rp 120 ribu per kilogram, yang sudah agak layu Rp 90 ribu per kilogram. Sementara untuk harga cabai kering mencapai Rp 50 ribu per kilogram dan cabai keriting Rp 40 ribu per kilogram," ujar salah satu penjual cabai di Pasar Flamboyan Biebi seperti dikutip Antara pada Minggu (5/12/2021).

Kenaikan harga cabai yang fantastis itu disebut karena dipicu banyaknya permintaan, namun pasokan dari petani minim.

"Harga cabai normal mulai Rp 35 ribu per kilogram, namun kini tembus Rp 120 ribu per kilogram," katanya.

Kondisi tersebut membuat masyarakat mengeluh karena cabai digemari masyarakat di Kalbar.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Pontianak Naik Nyaris Empat Kali Lipat, Kini Rp 120 Ribu Per Kilogram

"Biasanya saya sering menggunakan cabai untuk dijadikan sambal sebagai penambah rasa, tetapi karena kenaikan ini saya agak menguranginya, karena harganya yang mahal," ujar seorang warga di Pontianak Marlina.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalbar Heronimus Hero mengatakan, kenaikan harga cabai juga dipengaruhi bencana banjir yang terjadi di beberapa daerah.

"Kalau bicara kenaikan harga juga sangat masuk akal karena pasokan berkurang akibat banjir dan hukum pasar juga berlaku dalam hal seperti itu," katanya.

Load More