SuaraKalbar.id - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyita alat belasan buku kajian dan dua anak panah dari seorang terduga teroris yang ditangkap di Jalan R Soekamto, Lorong Masjid RT 037/008, Kecamatan Ilir Timur III, Palembang, Sumatera Selatan.
Terduga teroris itu berinisial EK yang ditangkap Densus 88 pada Senin (13/12/2021) siang.
Pelaku diyakini merupakan salah satu dari empat terduga teroris jaringan Jamaah Islamiah (JI) di Sumsel.
Warga setempat berinisial A (70) di Palembang, Selasa, mengatakan barang bukti tersebut didapatkan Densus 88 dari rumah yang ditempati terduga teroris EK.
Hal tersebut disaksikannya secara langsung olehnya, sebab saat penggeledahan, dia bersama ketua RT setempat diajak tim Densus 88 untuk menjadi saksi.
"Saya lihat penggeledahannya. Saat itu, penggeledahan juga disaksikan oleh EK dan istrinya. Tim menyita belasan buku, dua buah busur panah dan juga empat gawai sebagai barang bukti," kata dia.
Menurut saksi A, terduga teroris EK itu baru selama empat bulan menjadi tetangga mereka di Lorong Masjid. Di sini dia tinggal bersama seorang istri dan menempati sebuah rumah dua lantai.
Kediamannya tersebut juga dijadikan sebagai rumah tahfiz dengan murid anak-anak remaja setempat dan santriwati dari luar Palembang.
"Dia dan keluarganya baru sekitar empat bulan terakhir tinggal di sini. Mereka membuka rumah tahfiz, yang dipinjamkan seorang warga dengan jangka waktu selama lima tahun," ujarnya.
Baca Juga: Cerita Warga saat 3 Terduga Teroris Ditangkap di Palembang, Sempat Tidak Dikenal Warga
Meskipun mereka hidup bertetangga, namun A sama sekali belum pernah bersosialisasi dengan EK, sebab aktivitas EK lebih banyak di rumah dan sesekali keluar hanya untuk ibadah shalat lima waktu ke masjid.
"Selama ini pribadi EK sangat tertutup. Dia keluar rumah hanya untuk lima waktu ke masjid berjalan kaki. Sudah itu masuk kembali ke rumahnya," ujarnya.
Adapun rumah tahfiz yang dikelola oleh EK dan istrinya biasanya terlihat ramai. Namun setelah kejadian penangkapan oleh Densus 88, satu per satu santriwatinya dan murid tahfiz di sana meninggalkannya.
"Ada yang dijemput oleh orangtua mereka masing-masing, ada yang pulang sendiri. Tidak tahu kapan mereka akan aktif lagi," katanya pula.
Berdasarkan informasi di lapangan, kondisi tempat tinggal sekaligus rumah tahfiz yang diasuh EK terlihat sepi sama sekali tidak ada aktivitas.
Namun, menjelang petang harinya terlihat tiga orang wanita, dua di antaranya mengenakan cadar serba hitam pergi bergegas meninggalkan rumah berlantai dua yang kombinasi cat warna oranye, abu-abu dan kuning ini, dengan mengendarai sepeda motor.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari Desa untuk Negeri: Wenny Hadirkan Layanan Keuangan Modern Lewat AgenBRILink Mulya Motor
-
BRI Perkuat Sektor Produktif UMKM dengan Penyaluran KUR
-
4 Pejabat KPU Karimun Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi Dana Hibah
-
Kepala Patung Soekarno di Indramayu Miring gegara Tertimpa Tenda
-
Pawai Cap Go Meh 2026 di Pontianak Digelar Setelah Salat Tarawih