SuaraKalbar.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), telah merilis beberapa indikator strategis terkini terkait Perkembangan Indeks Harga Konsumen Desember 2021.
Kepala BPS Provinsi Kalbar Moh. Wahyu Yulianto, melalui keterangan tertulisnya mengungkapkan, terjadi inflasi sebesar 0,37 persen pada Desember 2021.
"Pada Desember 2021 di Kalimantan Barat (gabungan 3 kota) terjadi inflasi sebesar 0,37 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 107,96" terangnya, Senin (03/01/2021).
Adapun tingkat inflasi tahun kalender sampai dengan Desember 2021 sebesar 1,45 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2021 terhadap Desember 2020) sebesar 1,45 persen.
Adapun inflasi sebesar 0,37 persen itu, terjadi di Kota Pontianak sebesar 0,32 persen, Kota Singkawang 0,55 persen dan Kabupaten Sintang sebesar 0,50 persen.
Sedangkan untuk nilai ekspor Kalbar naik 9,07 persen dibanding Oktober 2021 yaitu dari US $ 207,27 juta menjadi US $ 226,06 juta.
"Bijih, Kerak, dan Abu Logam (HS26); Lemak & Minyak Hewan atau Nabati (HS15); serta Bahan Kimia Anorganik (HS28) merupakan tiga golongan barang unggulan ekspor Kalimantan Barat November 2021, yaitu masing-masing berkontribusi 35,58 persen, 32,04 persen, dan 19,64 persen" paoarnya.
Sedangkan tiga negara tujuan ekspor terbesar Kalbar pada November 2021 yakni Tiongkok, India, dan Islandia dengan dengan kontribusi sebesar US $ 176,46 juta atau 78,06 persen.
Namun, Wahyu mengungkapkan impor Kalbar pada November 2021 turun 0,39 persen dibanding Oktober 2021 yaitu dari US $ 22,97 juta turun menjadi US $ 22,88 juta.
"Bahan Bakar Mineral (HS27), Mesin-mesin atau Pesawat Mekanik (HS84), serta Karet dan Barang dari Karet (HS40) merupakan penyumbang impor terbesar Kalimantan Barat pada November 2021" katanya.
Ketiga golongan barang tersebut, lanjut Wahyu, menyumbang masing-masing 54,94 persen, 9,31 persen, dan 9,09 persen dengan kontribusi 73,34 persen.
"Neraca perdagangan Kalbar November 2021, surplus US $ 203,18 juta, sedangkan secara kumulatif Januari hingga November 2021 juga surplus US $ 1.377,09 juta. Neraca perdagangan November 2021 dibandingkan terhadap Oktober 2021, naik 10,24 persen," terangnya.
Berita Terkait
-
Bangkitkan Ekonomi, Dispar Kulon Progo Bentuk Badan Promosi Pariwisata
-
Menkeu Sri Mulyani Ramal Ekonomi 2021 Hanya Tumbuh 3,7 Persen
-
Masih Banyak Pengangguran, Ketum PKB: Pemulihan Pandemi Harus Cakup Sosial Ekonomi
-
5 Ciri Prinsip Ekonomi, Pengusaha Hingga Karyawan Muda Wajib Tahu
-
Awal Tahun, Menko Airlangga Optimistis Fundamental Ekonomi Makin Kuat
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
4 Pejabat KPU Karimun Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi Dana Hibah
-
Kepala Patung Soekarno di Indramayu Miring gegara Tertimpa Tenda
-
Pawai Cap Go Meh 2026 di Pontianak Digelar Setelah Salat Tarawih
-
BRI Perkokoh Kemitraan Strategis dengan SSMS untuk Tingkatkan Skala dan Keberlanjutan Industri Sawit
-
151 Penyandang Disabilitas Terima Paket Sembako dan Nutrisi