Bella
Senin, 07 Februari 2022 | 12:14 WIB
Kapolresta Pontianak Kota Kombes Pol Andi Herindra saat memberikan keterangan kepada wartawan (07/02/2022). (Istimewa)

SuaraKalbar.id - Masyarakat di Kota Pontianak sempat dihebohkan dengan adanya perkelahian sekelompok orang menggunakan senjata tajam di Kampung Beting, Jalan Tanjung Raya 1, Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat pada Minggu (6/2/2022) malam.

Kapolresta Pontianak Kota Kombes Pol Andi Herindra menjelaskan, perkelahian bermula saat adanya informasi warga dari Siantan, Pontianak Utara yang disekap di Kampung Beting.

"Saya jelaskan bahwa betul tadi malam telah terjadi perkelahian antara 2 kelompok masyarakat. Kejadiannya di daerah Beting. Awalnya dengan adanya informasi bahwa ada warga dari Siantan itu, ada yang disandera oleh warga dari Beting," jelasnya, Senin (7/2/2022).

Mendengar informasi itu, 6 orang warga dari Siantan kemudian menuju ke Beting untuk membebaskan rekannya yang ditahan.

Baca Juga: Dua Kelompok Pertemanan di Pontianak Bikin Geger, Berkelahi Pakai Senjata Tajam, Fauzie Minta Video Tidak Disebar

"Dari informasi tersebut ada oknum masyarakat ini yang 6 orang ini menggunakan speed datang ke Beting dan menanyakan kawannya yang di sekap disandera itu," jelasnya.

Kapolresta menyebut, dari situ terjadilah perkelahian yang mengakibatkan 3 orang mengalami luka serius hingga dilarikan ke Rumah Sakit.

Saat ini ada 4 orang yang diamankan oleh pihak kepolisian, sementara 2 orang sudah ditetapkan menjadi tersangka dan 2 orang lainnya masih dalam pemeriksaan.

"Ada 4 orang yang sudah kita amankan dan saat ini masih kita mintai keterangan, kita belum tau statusnya nanti bagaimana namun yang jelas ada 2 orang yang sudah kita tetapkan menjadi tersangka dan 2 orang lainnya masih kita periksa," ungkapnya.

Terkait beredarnya isu bahwa ada korban jiwa akibat kejadian itu, Kapolres membantah.

Baca Juga: BNN Sita Aset dan Blokir Rekening Tersangka Kasus 1,2 Kg Sabu

"Tidak ada korban jiwa ataupun meninggal saya pun juga ingin meluruskan bahwa di masyarakat beredar ada informasi ada yang meninggal, tetapi itu tidak ada," tegasnya.

Load More