Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 17 Februari 2022 | 20:29 WIB
Ilustrasi babi. (shutterstock)

SuaraKalbar.id - Harga kedelai di pasar Internasional saat ini sedang mengalami kenaikan, hal itu berimbas pula terhadap kenaikan harga tahu dan tempe di tanah air.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menjelaskan, terdapat beberapa sebab yang membuat harga kedelai dunia melonjak, salah satunya restrukturisasi dari peternakan binatang di China.

Dimana terdapat 5 miliar babi yang dulu makannya tidak diatur, namun saat ini diberi makan kedelai.

"Jadi permintaannya sangat tinggi menyebabkan harga sangat tinggi. Nah, ini yang menyebabkan harga kedelai di Indonesia juga tinggi," ujar Mendag, melansir Antara, Kamis (17/2/2022).

Baca Juga: Diduga Disepelekan Ketika Mau Beli Jajan, Transpuan Marah ke Pedagang, Videonya Beredar Luas

Selain itu, terjadi elnina yang sangat basah di Argentina dan Amerika Selatan. Kondisi  itu menyebabkan suplai kedelai menjadi sangat terbatas, sehingga harga menjadi naik.

Meskipun budidaya kedelai di Indonesia saat ini dalam kondisi bagus. Namun, Mendag mengatakan dari kebutuhan dalam negeri sebanyak 3 juta ton tahun, pasokan domestik baru mencapai 500 ribu sampai 750 ribu ton per tahunnya.

Dengan demikian, 80-90 persen dari kebutuhan nasional masih diimpor dari sejumlah negara.

Load More