Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Sabtu, 26 Februari 2022 | 19:21 WIB
Kasi Pendis Kemenag Landak, Hasib Arista. [SuaraKalbar.co.id]

SuaraKalbar.id - Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kasi Pendis Kanwil Kemenag) Kabupaten Landak Hasib Arista menegaskan, pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Kholil Qaumas tidak sama sekali bermaksud membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.

Menurutnya, pemberitaan yang mengatakan Menag Yaqut Kholil Qaumas soal membandingkan dua hal tersebut adalah sesuatu yang sangat tidak tepat.

“Menag sama sekali tidak membandingkan suara azan dengan suara anjing akan tetapi Menag sedang mencontohkan tentang pentingnya pengaturan kebisingan pengeras suara,” tegasnya melansir dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com, Sabtu (26/2/2022).

Menurutnya, esensi dari pernyataan Menag Yaqut Kholil Qaumas bertujuan dalam rangka memupuk sekaligus merawat keberagaman dan toleransi dengan mengatur volume dan waktu penggunaan pengeras suara di lokasi. Yang mana, masyarakatnya kebanyakan non muslim.

Baca Juga: Bandingkan Suara Azan dengan Gonggongan Anjing, Ulama NTB Minta Jokowi Tegur Menteri Agama

Hasib Arista mengatakan, kebijakan pengaturan pengeras suara diatur dalam Surat Edaran (SE) Menag Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushola.

“Esensi dasar dikeluarkan  aturan ini adalah untuk menjaga dan merawat keharmonisasian di tengah masyarakat yang heterogen,” katanya.

Menurutnya, jika selama ini masyarakat non muslim terkesan tidak terganggu dengan suara azan. Bisa jadi karena mereka menahan diri atas ketidaknyamanan yang mereka rasakan.

“Kalau selama ini tidak ada tanggapan kaum non muslim, bisa jadi karena mereka minuritas, atau boleh jadi mereka menjaga ketergangguan itu. Untuk itu bagi Hasib Arista, pokok pernyataan Menag hanya ingin menjaga keharmonisan  untuk hidup bersama  di negeri ini,” ujarnya.

Ia meminta, kepada orang di luar sana, untuk pahami betul-betul esensi pernyataan tersebut. Jangan di tarik ke hal lain yang keluar dari esensi dasar.

Baca Juga: Aksi Rombongan Wanita Berhijab Injak dan Acungkan Jari Tengah ke Foto Menag Yaqut Tuai Kecaman Warganet: Astagfirullah

“Jangan semua di pandang tidak  ada yang positif, lalu di blowup ( dibesar-besarkan ) karena dipandang kontropersial,” ucapnya.

Load More