Scroll untuk membaca artikel
Bella
Minggu, 03 April 2022 | 02:42 WIB
Kebakaran di Kampung Beting, Sabtu (2/4/2022). (Istimewa)

SuaraKalbar.id - Warga Kampung Beting, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak,  dihebohkan dengan peristiwa kebakaran yang menghanguskan 8 buah rumah, 7 diantaranya ludes terbakar.

Peristiwa tersebut terjadi pada malam pertama umat muslim melaksanakan tarawih pada Ramadhan kali ini, sekitar pukul 19.30 WIB, Selasa (2/4/2022).

Mengetahui adanya peristiwa kebakaran tersebut dari frekuensi damkar dan grup WhatsApp sejumlah pemadam langsung menuju ke TKP.

"Kami mendapatkan laporan dari HT, dan kami pun langsung bergegas ke sana," jelas Usman.

Baca Juga: Puluhan Rumah di Kampung Nelayan Sungsang Banyuasin Terbakar Saat Malam Tarawih Pertama, Polisi Jelaskan Hal Ini

Usman yang merupakan satu di antara damkar yang turut memdamkan kobaran si jago merah. Menurutnya, kejadian tersebut berawal dari ledakan tabung gas di salah satu rumah warga yang berada di Kampung Beting.

"Diketahui bahwa api bermula akibat tabung gas yang bocor, sehingga timbulah api dan dengan cepat menghanguskan rumah di sekitar kawasan tersebut," katanya.

Usman juga menjelaskan, pada saat menuju ke TKP, dirinya sulit untuk memasuki kawasan tersebut dikarenakan jalan yang sempit, serta padatnya penduduk yang menonton. Jalan tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua saja, sementara kendaraan roda empat tidak bisa masuk.

"Kalau untuk air sih aman karena di tepi sungai, tapi kalau untuk akses jalan memang sempit sekali, dan warga pun juga ramai di sana," ungkapnya.

Walaupun kendaraan roda empat tidak bisa masuk, mereka (para damkar) tetap menolong dengan cara membantu rekan damkar lainnya untuk mengangkat mesin pompa agar sampai ke lokasi tujuan.

Baca Juga: Malam Pertama Ramadhan, Puluhan Rumah di Kampung Nelayan Sungsang Terbakar

"Mereka tetap menolong dengan cara memikul mesin pompa dari depan masjid Jami hingga ke tepi sungai dekat TKP," ucapnya.

Usman mengatakan jika untuk proses pemadaman memakan waktu kurang lebih 1,5 jam. Beruntung, saat kejadian tidak ada korban jiwa.

"Setelah selesai memadamkan dengan benar-benar padam tidak ada lagi bara-bara api, kami pun langsung pulang ke posko," pungkasnya.

Load More