Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 28 April 2022 | 21:09 WIB
Para kerabat bang Sam sedang sibuk memasukan agar-agar gulung kedalam kemasan yang siap diedarkan ke pembeli. Agar-agar gulung merupakan khas cemilan lebaran yang ada di Kalimantan Barat.[Suara.com/Diko Eno]

SuaraKalbar.id - Kudapan manis yang satu ini bisa menjadi inspirasi untuk hari Raya Idul Fitri. Makanan yang digemari anak-anak ini terlihat lucu dan menarik. Jelas saja, dari namanya sudah menarik perhatian bagi yang ingin menikmatinya.

Makanan ini khas sekali disajikan pada saat perayaan hari lebaran. Namanya Agar-agar Gulung khas Kalimantan Barat. Bahkan, jika mau membuka usaha ini , maka bisa mendapatkan pundi-pundi cuan hingga ratusan juta rupiah lho!

Suara.com mencoba mengunjungi tempat usaha proses pembuatanya di Jalan Raya Wajok Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Setelah dilihat-lihat ternyata memang benar, cara pembuatan agar-agar gulung itu dengan ara digulung dimasukan kedalam kemasan plastik.

Usut punya usut pemilik usaha bernama Harum Manis ini adalah Abdul Samad. Bapak berusia 60 tahun ini juga merupakan asli warga Wajok Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Baca Juga: Lezatnya Ngangenin, Ini 4 Kuliner Hits di Jalan Solo Dekat Artotel Suites Bianti Yogyakarta

Saat Suara.com menemuinya, Abdul Samad pun tak canggung bercerita. Dia katakan, usaha yang dirintisnya ini merupakan turun temurun dari para orang tua dahulunya. Jaman itu, orang dahulu membuat agar-agar gulung tersebut hanya untuk menyajikan setiap perayaan lebaran maupun dibagikan kepada beberapa tetangga.

Mulai dari sinilah, Bang Sam panggilan akrab Abdul Samad ini berpikir dan melihat ada potensi bisnis didalamnya. Berangkat dari ide itu bang Sam terus mengembangkan minat bisnis tersebut dengan awal-awal mempelajari cara proses pembuatannya terlebih dahulu.

"Sudah dari jaman dulu para orang tua membuat ini apalagi untuk menjelang lebaran bahkan oleh-oleh lebaran bisa dibawa-bawa, sekitar tahun 90an saya melihat ada potensi nih yang bisa dikembangkan,saya mulai cari tahu bagaimana cara membuatnya akhirnya berpikir kenapa tidak dimanfaatkan jadi usaha rumahan pada waktu itu,akhirnya saya nekad dengan modal seadanya membuka usaha ini," katanya kepada suara.com, Kamis(28/04/2022).

Bak gayung bersambut, ternyata para keluarga turun mendukung upaya yang dilakuakan bang Sam. Sebab baginya kegiatan ini jelas dapat menopang kehidupan bagi keluarga. Bang Sam juga ditemani beberapa kerabat tetangga dan keluarga dengan modal seadanya, dia nekat membuat agar-agar gulung awal-awal waktu itu sebanyak 1000 batang.

"Saya juga berpikir bagaimana caranya usaha ini bisa dikembangkan untuk menunjang kehidupan keluarga, akhirnya saya coba saya buat dengan modal awal 1000 batang agar-agar gulung ini,"ujarnya.

Baca Juga: Mencicipi Kuliner Tradisional khas Ramadhan di Arab Saudi

Proses pemasaran yang dialami bang Sam pun bermacam-macam. Awal-awal membuka usaha, dia memberanikan diri untuk menawarkan dan menjual dagangannya masuk rana perusahaan. Seiring berjalannya waktu, hingga kini usaha yang dirintisnya selama kurang lebih 32 tahun tersebut sudah merambah ke sejumlah supermarket yang ada di Kota Pontianak.

"Awal-awal dulu saya masukan ke sektor perusahaan untuk menawarkan kepada para karyawan di perusahaan itu dan potensinya bagus waktu itu, nah sekarang kita sudah mencoba merambah masuk ke supermarket maupun minimarket,alhamdulillah sampa sekarang sudah diterima pasar,"ceritanya.

Bagi bang Sam, agar-agar gulung ini memang cocok untuk dihidangkan pada perayaan idul fitri. apalagi untuk dijadikan hampers atau parsel untuk kerabat maupun bagi pelancong luar sana ke Kalimantan Barat.

"Ini memang pas momen nya, kue ini kan khas untuk oleh-oleh lebaran, biasanya juga dihidangkan untuk para tamu pada perayaan idul fitri,kalau untuk oleh-oleh bisa tahan hingga 2 bulanan,"katanya lagi.

Jika dilihat dari tahun sebelumnya, omset yang dicapai pun jelas menggiurkan. Sebab, setiap tahun produksi agar-agar gulung ini, omset bang Sam bisa mencapai ratusan juta rupiah.

"Dalam setahun jika produksi kita lancar omset bisa mencapai ratusan juta, artinya semakin banyak yang diproduksi atau permintaan semakin besar omset yang didapatkan,tapi modalnya juga besar,"jelasnya.

Bang Sam menjelaskan, makanan ini hanya terdapat di Kalimantan Barat saja. Meski[un ada, jelas proses dan cara pembuatannya sangat berbeda apalagi jika bercerita soal rasanya.

"Makanan ini kan cuma ada disini saja, di Kalimantan Barat. Saya rasa di tempat atau daerah di luar Kalbar ini gak ada, mungkin ada tapi berbeda lah proses pembuatannya,"jelas bang Sam.

Untuk bahan-bahan sendiri mudah sekali didapat. mulai dari gula hingga pasta, yang pastinya kudapan manis ini asli tanpa bahan pengawet.

"Bahan-bahannya pun mudah didapatkan, yang penting gula, agar-agar dan pasta. nah ini murni tanpa bahan pengawet,"ujarnya.

Proses pembuatannya diakui bang Sam tidaklah mudah. Dia menjelaskan cara pertama yakni dengan menggulung agar-agar itu lalu bungkus dengan plastik bening, kemudian bungkus yang rapat lalu ikat bagian atas dan bawahnya seperti membungkus lontong.

Setelah adonan agar-agar gulung benar-benar kering sempurna baru bisa dibuka plastiknya atau dipotong-potong sesuai selera dan biarkan mengering kemudian simpan dalam toples rapat.

"Proses pembuatannya ini lumayan rumit, ciri khas agar-agar gulung ini kalau diiris itu ada kumparan bentuk isi dalamnya yang bergulung,apalagi ini buatnya secara manual bukan pakai mesin,jadi banyak orang heran gimana cara membuatnya,"ungkapnya.

Bang Sam juga bercerita, momen pembuatan agar-agar gulung tersebut ternyata 15 hari sebelum ramadan. Saat pembuatannya pun dilakukan pada malam hari. Setiap produksi, agar-agar gulung ini ludes terjual.

"Kita membuat ini memang setiap tahun, setiap 15 hari sebelum ramadan sudah buat, apalagi kita buat sampai 24 ribu batang, tergantung orderan juga, kadang lebih dari jumlah itu barang terjual habis,"Kita juga sekarang sudah pakai distributor jadi penjualannya hampir seluruh area Kalbar, ada juga yang datang membeli unutk jadi oleh-oleh,"jelasnya.

Bang Sam juga menjamin, agar-agar buatannya ini aman untuk dikonsumsi. Bahkan unutk ketahanan panganna sudah teruji terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Barang kita insya allah aman, untuk ketahanan pangan juga sudah kita dapat, apalagi produk kita ini sudah kita daftar ke BPOM, jadi insya alah amanlah,"tukasnya.


Kontributor: Diko Eno

Load More