SuaraKalbar.id - Sebuah video yang memperlihatkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sedang berdiri di tepi sungai Aare viral di media massa.
Dalam video tersebut terlihat Ridwan Kamil berdiri mengawasi sungai Aare yang tepat berada di depannya tersebut.
Selain itu, nampak juga di dalam video, petugas terkait sedang melakukan pencarian terhadap Emmeril Khan Mumtadz.
Video tersebut pun mendapatkan perhatian dari netizen. Banyak di antara netizen memberikan doa terbaik untuk Emmeril Khan Mumtadz agar segera ditemukan.
Netizen juga mendoakan Ridwan Kamil beserta keluarga agar tabah dan dikuatkan dalam menajalani ujian ini.
“Semoga usaha & ikhtiar yg maximal membuahkan hasil.. Aamiin, suport & do'anya untuk kang ridwan dan keluarga semoga Alloh beri kesabaran dan ketabahan.... Aamiin” ungkap seorang netizen.
“Coba bayangkan kita sedang berdiri seperti bapak yang ada disitu, apa yang di dalam hati anda rasakan. yang tegar pak.” tulis netizen lainnya.
Untuk diketahui, hingga saat ini proses pencarian putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz masih terus dilakukan pihak kepolisian Swiss di sungai Aare di Kota Bern, Swiss sejak Kamis (26/5/2022).
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengungkapkan, bahwa pihaknya melalui Div Hubinter (Sekretaris NCB Interpol Indonesia) terus melakukan pemantauan pencarian Emmeril Khan Mumtadz.
"Langkah-langkah proaktif Polri sudah dilakukan, prinsipnya Polri Polri bekerja sama dengan KBRI dan Interpol, Kepolisian Swiss setempat terus memantau secara aktif perkembangan di lapangan," kata Dedi, melansir dari Antara.
Langkah proaktif yang dilakukan Polri di antaranya mengajukan penerbitan Yellow Notice, yakni permohonan atau imbauan untuk orang hilang.
Dib Hubinter Polri berkoordinasi dengan Polda Jawa meminta identitas korban hilang (Eril) untuk dimintakan Yellow Notice (pencarian orang hilang) ke Interpol Swiss dan seluruh anggota Interpol lainnya.
Sekretaris NCB Interpol Polri juga berkoordinasi dengan kepolisian Swiss melalui kerja sama kepolisian (Police to Police) untuk memantau langsung perkembangan pencarian Eril.
Ini tertuang dalam surat koordinasi Sekretaris NCB Interpol Polri yang dikirim ke Interpol Swiss. Dalam petikan surat tersebut, Polri meminta pihak kepolisian Swiss menginformasikan perkembangan proses pencarian Eril.
"Dikoordinasikan melalui interpol dan police to police. Terus dimonitor perkembangannya," kata Dedi.
Berita Terkait
-
Youtuber Syarif Zapata Bahas Sungai Aare Swiss, Ungkap Fakta Sungai yang Jadi Lokasi Anak Ridwan Kamil Hilang
-
5 Potret dan Profil Livy Renata, Kembali Trending Seusai Komentari Pencarian Eril
-
Pencarian Eril di Sungai Aaree hingga Hari Keempat Belum Membuahkan Hasil
-
Ridwan Kamil Pasang Foto Eril Saat di Masjid Jadi Profil Instagram, Ini Kenangan di Baliknya
-
Haru! Jelang Tengah Malam Ridwan Kamil Minta Didoakan Agar Pencarian Eril Dimudahkan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Bank Mandiri Perkuat Sinergi Majukan Negeri Lewat Akselerasi KUR & Penguatan Komoditas Daerah Kalbar
-
Turunkan Berat Badan dengan Perbanyak Konsumsi Sayur
-
3 Skenario Operasi Feri Ketapang-Gilimanuk Selama Nataru
-
Warga Kalbar Merapat! Ada Saldo Gratis Rp 230 Ribu Sore Ini, Klik 3 Link Dana Kaget Ini
-
ABPD Pontianak 2026 Disepakati Rp 2,092 Triliun