SuaraKalbar.id - Tujuh orang pekerja migran Indonesia (PMI) tujuan Malaysia yang kapalnya karam di perairan Nongsa, Batam, beberapa waktu lalu masih belum ditemukan hingga pencarian di hari ketiga.
Tim gabungan dari TNI, Polri dan Basarnas mengungkapkan pasang surut dan arus laut yang besar menjadi kendala yang dihadapi dalam pencarian tersebut.
“Kendalanya pasang surut dan arus laut,” kata Kepala Kantor SAR Tanjung Pinang, Slamet Riyadi di Batam Kepulauan Riau, Minggu.
Meski mengalami kendala, Slamet menegaskan bahwa timnya bersama petugas gabungan di lapangan masih melakukan pencarian.
Baca Juga: Malaysia Diguyur Bonus Lebih Besar Ketimbang Timnas Indonesia usai Lolos ke Piala Asia 2023
“Tim SAR gabungan masih melaksanakan pencarian, sejumlah korban belum ditemukan,” ungkapnya.
Slamet juga menekankan bahwa pihaknya akan terus melakukan pencarian sesuai standar operasi dan prosedur.
“Standar operasi dan prosedur (SOP) kami tujuh hari pencarian dan sekarang baru hari ketiga,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, tujuh PMI yang hilang ini merupakan orang-orang yang tergabung dalam 30 orang PMI yang kapalnya karam di perairan Nongsa, Batam.
Sebanyak 23 PMI sudah berhasil diselamatkan dan saat ini sudah ditangani oleh TNI AL dan BP2MI Kepulauan Riau.
Baca Juga: Banjir Melanda Putussibau, Kendaraan Tak Bisa Melintasi Jalan Penghubung Indonesia - Malaysia
Komandan Lanal Batam Kolonel Laut (KH) Farid Ma’ruf mengatakan, pihaknya bersama tim penyelamat lainnya mengaku masih mencari informasi mengenai ketujuh korban lain yang masih dalam proses pencarian.
"Saat ini kita juga masih belum mengetahui identitas 7 korban lainnya. Kita masih melakukan pendalaman terkait identitas mereka," ujarnya di Batam Kepualauan Riau, Jumat.
Selain itu, saat ini pihaknya juga mendapatkan informasi dari beberapa nelayan bahwa ada korban selamat yang meminta bantuan nelayan untuk diantarkan ke wilayah lain.
"Kita juga mendapat info, bahwa selain 23 orang ini ada korban yang diselamatkan oleh nelayan lain, namun meminta untuk diantar ke wilayah lain, agar menghindari pantauan petugas yang ikut membantu upaya pencarian," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Malaysia Diguyur Bonus Lebih Besar Ketimbang Timnas Indonesia usai Lolos ke Piala Asia 2023
-
Banjir Melanda Putussibau, Kendaraan Tak Bisa Melintasi Jalan Penghubung Indonesia - Malaysia
-
Sudah Siap Dibuka, Pembukaan PLBN Badau Tunggu Kebijakan Pemerintah RI-Malaysia
-
Kapal Nelayan Karam Ditabrak Kapal Kargo di Perairan Sumut, 2 ABK Tewas
-
Banjir Simpati, Driver Ojol Kerja Hantar Makanan Sambil Gendong Bayi
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
Terkini
-
Tangguh Hadapi Persaingan, UMKM Kuliner Binaan BRI Ekspansi ke Pasar Internasional
-
Gandeng CIC Untan, Aston Pontianak Gelar 'Fun Chem 2025', Liburan Seru dan Edukatif untuk Anak-anak
-
Kualitas Udara Pontianak Memburuk, Wali Kota Imbau Warga Kurangi Aktivitas Luar Ruangan
-
Kalbar Waspada Karhutla! BMKG Beri Peringatan Keras Hadapi Puncak Kemarau 2025
-
Bukan Saksi Ahli! Mantan Pimpinan KPK Ungkap Peran Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji