Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 23 Juni 2022 | 12:44 WIB
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto. (Suara.com/Bagaskara)

SuaraKalbar.id - Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan, PDIP sulit untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat.

Hal itu disampaikan Hasto, disela-sela Rakernas II PDIP Tahun 2021, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2022).

"Kalau saya pribadi sebagai sekjen memang tidak mudah untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat karena dalam berbagai dinamika politik menunjukkan hal itu," katanya.

Menurut Hasto, kultur pendukung PDIP sangat berbeda dengan Demokrat, dimana pendukung PDIP adalah wong cilik.

Baca Juga: Tegas! Hasto Nyatakan PDIP Tidak Akan Berkoalisi dengan PKS

"Koalisi harus melihat emosional 'bonding' pendukung PDI, pendukung PDIP adalah rakyat wong cilik yang tidak suka berbagi bentuk kamuflase politik. Rakyat itu apa adanya, rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat, sehingga aspek-aspek historis itu tetap dilakukan," katanya.

Namun, saat ditanya soal peluang kerja sama dengan Partai NasDem, Hasto enggan menjawab dengan jelas.

"Kami kan dengan NasDem bekerja sama sejak 2014 mendukung pemerintahan Pak Jokowi. Kalau untuk 2024 kan masing-masing punya strategi. Nanti tiga sampai empat bulan sebelum pencapresan baru dikerucutkan (mitra koalisi)," tuturnya.

PDIP, menurut Hasto mengedepankan etika politik dan melihat faktor historis dalam upaya pembangunan koalisi.

Dia menyebutkan, PDIP memiliki kedekatan historis dengan PAN, PKB, PPP Golkar, dan Gerindra.

Baca Juga: PKS-Partai Demokrat Temui Surya Paloh, PDIP Tegaskan Sulit Berkoalisi Dengan PKS-Partai Demokrat

"Ya kita ini kan dengan PAN, karena kan basisnya kan Muhammadiyah, dengan PKB dengan PPP, kemudian dengan Golkar, dengan Gerindra. Kita ingin membangun semangat gotong royong, tetapi kerja sama ini kan muncul dari satu niat terdalam bagi kemajuan Indonesia," tuturnya. Antara

Load More