Scroll untuk membaca artikel
Bella
Sabtu, 25 Juni 2022 | 19:22 WIB
Ami Sahid, salah satu penjual kaset pita jadul di bilangan jalan Tanjung Pura, Pontianak, Kalimantan Barat memperlihatkan sejumlah kaset yang dijajakinya sejak 30 tahun yang lalu. Hingga kini masih banyak yang berburu lagu-lagu beken di zamannya untuk didengar kembali. Otomatis bisnis penjualan kaset jadul masih bisa eksis. [Suara.com/Diko Eno]

SuaraKalbar.id - Lantunan lagu jadul terdengar di salah satu sudut ruko pasar tengah di bilangan jalan Tanjung Pura, Pontianak, Kalimantan Barat.

Lokasi ini merupakan surga bagi para penikmat musik sekaligus pecinta kaset pita yang ingin bernostalgia dengan 'era lama'.

Sejumlah lemari menampung ribuan kaset-kaset pita yang siap dijual. Lagu- lagu tembang tempo dulu menghiasi sekian ribu kaset-kaset itu, sebut saja lagu dari A Rafiq salah satunya.

Di era digital sekarang ini, rupanya pamor dari kaset pita tak memudar. Hal ini dibuktikan dari sejumlah toko yang masih eksis menjual kaset tempo dulu di Pontianak.

Baca Juga: 5 Manfaat Mendengarkan Musik yang Dapat Meningkatkan Kecerdasan

Salah satunya adalah Ami Sahid yang mulai berjualan sejak 1992 hingga kini.

"Berjualan sudah sejak 30 tahun yang lalu. Awalnya barang-barang kuno, saya coba juga jualan kaset-kaset pita ternyata banyak peminatnya," katanya kepada Suara.com, Sabtu (25/06/2022).

Bagi anak 80an pasti tidak asing dengan kaset pita yang biasa diputar menggunakan perangkat radio tape. Hal yang masih familiar di ingatan yakni memutar pita kaset secara manual dengan jari maupun pulpen untuk mengembalikan ke awal lagu.

"Kasetnya ada yang dari 80an, 70an. 1 kaset harganya 10 ribu saya jual," katanya.

Koleksi album yang ia jajakan didominasi oleh album dari lagu-lagu Indonesia tahun 1970an. Namun, ia tak menyangkal jika yang paling banyak diburu pun berasal dari barat.

Baca Juga: aespa Dikonfirmasi Akan Tampil di Acara 'Jimmy Kimmel Live!' dalam Waktu Dekat

"Dari indonesia, seperti Koes Plus, A Rafiq, Oma Irama masih orkes melayu, sama beberapa lagu orkes melayu. Kalau untuk lagu barat ada juga, biasa anak-anak muda yang cari lagu itu untuk jadi koleksi," ujarnya.

Di tengah zaman dengan kecanggihan teknologi ini, Ami Sahid masih percaya sekelompok orang dan pelanggan setia akan tetap menjadi pembeli di kiosnya.

"Saya juga membeli kalau ada yang jual ke sini. Biasa yang bawa dari kampung, meski sekarang saya percaya tetap ada mangsa pasarnya. Biasa ada yang cari lagu-lagu lama sampai sekarang," katanya lagu.

Tidak bisa dipungkiri, perkembangan teknologi membawa perubahan pada banyak industri pada era sekarang ini.

Jika dulu orang memutar musik menggunakan mini compo, tape deck atau pemutar musik portabel, seiring berkembangnya jaman, sekarang sudah bisa memutarnya dalam sekali sentuh lewat aplikasi pada Handphone berbasis android atau Ios.

"Masih adalah yang simpan tape, sampai sekarang masih ada yang beli, meskipun tak seramai dulu," ungkapnya.

Kekinian, ribuan kaset pita yang dijual Ami Sahid masih dalam kondisi sangat baik dan dapat diputar. Ami Sahid pun menjadikan hal ini suatu kebanggaan tersendiri.

Sebab, hingga kini masih banyak yang berburu lagu-lagu beken di zamannya untuk didengar kembali. Otomatis bisnis penjualan kaset jadul masih bisa eksis.

"Untuk kondisi kaset masih bagus, suaranya juga original, ada lagu dangdut, orkes melayu, banyak lagi saya juga gak hafal," pungkasnya.

Kontributor: Diko Eno

Load More