Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 01 September 2022 | 10:50 WIB
ILUSTRASI Hujan petir. [Antara]

SuaraKalbar.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, sebagian besar wilayah di Indonesia diprakirakan mengalami hujan lebat termasuk wilayah provinsi-provinsi di Sumatera, Jawa dan Kalimantan.

Bahkan, beberapa wilayah masuk dalam kategori waspada diantaranya wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku Utara dan Papua.

Dikutip dari peringatan dini cuaca situs BMKG pada Kamis (1/9/2022) provinsi yang wilayahnya berpotensi mengalami hujan adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.

Adapun wilayah lain yang berpotensi mengalami hujan terletak di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Baca Juga: Ungkap Tak Ingin Menikah Lagi, Rara Pawang Hujan Ingin Jadi Janda Kaya

Sementara itu wilayah di DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Barat berpotensi mengalami hujan dengan intensitas lebih ringan.

Sebelumnya, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak, Sutikno memberikan peringatan waspada banjir kepada masyarakat Kalbar, mengingat hujan lebat masih akan terjadi hingga satu pekan ke depan.

"Potensi terjadinya sekarang juga cukup tinggi hingga satu minggu ke depan yaitu sampai tanggal 4 September 2022, sehingga selain Singkawang, masyarakat yang ada di wilayah Sintang, Kapuas Hulu, Melawi dan Ketapang itu juga sangat perlu diwaspadai potensi terjadinya banjir," kata Sutikno di Sungai Raya, Sabtu (27/8/2022).

Menurut Sutikno, peningkatan curah hujan di Kota Singkawang terus terjadi mulai pukul 16.50 sore tadi dengan angka 252 milimeter, di mana angka curah hujan tersebut yang masuk kategori sangat ekstrem.

"Untuk banjir di Singkawang memang salah satu penyebabnya adalah curah hujan yang tinggi," tuturnya.

Baca Juga: Beragam Alasan Rara Pawang Hujan Tolak Hadiah Rp500 Juta untuk Tantangan Turunkan Hujan: Saya Liat BMKG Juga

Sutikno mengatakan, dengan intensitas hujan yang tinggi hingga satu pekan ke depan, perlu diwaspadai terjadinya banjir.

"Biasanya bulan Agustus itu di Kalbar banyak Hotspot, namun untuk Agustus tahun ini curah hujan sangat tinggi, sehingga untuk bencana Karhutla tidak akan ditemui,” katanya.

Sedangkan untuk kondisi gelombang di perairan Kalbar, Sutikno mengatakan, secara umum di sebelah Barat Kalbar kategorinya tenang hingga rendah.

Namun, karena kondisi hujan, mengakibatkan angin kuat sehingga masyarakat, khususnya nelayan, perlu waspada terhadap potensi terjadinya hujan lebat disertai angin kencang di wilayah laut.

"Walaupun gelombang diperkirakan tidak terlalu tinggi, namun potensi terjadinya hujan lebat dan angin kencang itu perlu mewaspadai," katanya.

Load More