SuaraKalbar.id - Sebanyak 40 kasus positif HIV AIDS ditemukan di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat sepanjang tahun 2022.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Sarimin Sitepu menyampaikan dari 40 kasus penderita HIV/Aids didominasi oleh orang-orang dalam rentan usia 25-49 tahun.
“Rinciannya HIV 26 kasus, AIDS 10 kasus dan meninggal dunia empat kasus. Penderita HIV AIDS didominasi usia 25-49 tahun atau usia produktif,” ujar Sarimin Sitepu, Kamis (1/9/2022).
Sarimin mengungkapkan, selama ini pihaknya aktif melakukan pencegahan dengan melaksanakan deteksi dini HIV/Aids terhadap populasi kunci, sosialisasi kepada masyarakat baik tatap muka maupun melalui media tentang informasi penyakit ini.
“Dalam penanggulangan HIV yang dikenal adalah populasi kunci seperti LSL (Laki-laki suka laki-laki), WPS (wanita penjaja sex) dan lainya,” katanya.
Sarimin menjelaskan, penularan HIV/Aids dapat terjadi di antaranya melalui hubungan seksual berisiko, menggunakan jarum suntik secara bergantian, penularan dari ibu ke anak semasa dalam kandungan, dan melalui transfusi darah.
“Kemudian, penyimpangan sosial yakni perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Salah satu penyimpangan sosial yang masih terjadi di masyarakat adalah adanya pergaulan bebas, yaitu perilaku yang sudah melewati batas dalam masyarakat, sehingga perlu dilakukan pencegahan baik oleh diri sendiri maupun lembaga-lembaga terkait,” katanya melansir suarakalbar.co.id jejaring suara.com.
Menurut Sarimin, edukasi HIV yang benar mengenai cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, dapat membantu mencegah penularan HIV di masyarakat.
“Upaya pencegahan dari diri sendiri salah satunya dapat dilakukan dengan lebih berhati-hati dalam memilih teman atau selektif dalam berteman agar tidak mudah terjerumus atau terpengaruh pada hal-hal yang dapat mengarah pada pergaulan bebas,” jelasnya.
Baca Juga: Bunda Cinta Geram 100 Persen Tidak Setuju Poligami Solusi Cegah HIV/ AIDS, Wagub Jabar Minta Maaf
Selain itu, Sarimin menuturkan, upaya pencegahan juga dapat dilakukan dengan saling setia terhadap pasangan, hindari berganti-ganti pasangan, dan hindari penggunaan narkoba terutama melalui jarum suntik.
Berita Terkait
-
Bunda Cinta Geram 100 Persen Tidak Setuju Poligami Solusi Cegah HIV/ AIDS, Wagub Jabar Minta Maaf
-
Usai Berbelanja, 3 Orang Dihantam Gelombang di Perairan Kayong Utara, Satu Meninggal Dunia
-
Orang Dengan HIV/AIDS dari Kalangan Miskin Berhak Dapat Bantuan Sosial
-
Selektif Pilih Pasangan, Maria Vania Kapok Pernah Dipacari Lelaki Super Posesif: Sampai Pasang CCTV
-
5 Tips agar Hubungan Romantis Tetap Langgeng, Sudah Menerapkannya?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BRI Perkuat Sektor Produktif UMKM dengan Penyaluran KUR
-
4 Pejabat KPU Karimun Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi Dana Hibah
-
Kepala Patung Soekarno di Indramayu Miring gegara Tertimpa Tenda
-
Pawai Cap Go Meh 2026 di Pontianak Digelar Setelah Salat Tarawih
-
BRI Perkokoh Kemitraan Strategis dengan SSMS untuk Tingkatkan Skala dan Keberlanjutan Industri Sawit