Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 07 Oktober 2022 | 21:29 WIB
Ilustrasi sapi (unsplash.com/ @mrmrs)

SuaraKalbar.id - Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Barat (Disbunak Kalbar), Muhammad Munsif mengatakan, ketersedian logistik dan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah cukup. Bahkan masih belum dihabiskan.

Ia menyebut, karena ada beberapa kendala teknis untuk menyebarkan vaksin ke wilayah Kalbar. Ia menjelaskan bisa saja Jakarta juga sudah ingin mengirimkan stok vaksin tersebut.

“Yang jelas pada pandangan kami logistiknya cukup, vaksinya cukup, ready, bahkan mungkin Jakarta geram kapan dikirim, sebab yang ada di sini belum dihabiskan, meski kita tau bahwa ada kendala-kendala teknis soal dosis itu tanggung  hanya 100, sehingga sekali turun dengan sebaran ternak tidak kayak di Jawa itu yang repot, desa kita tersebar luas tidak kayak di Jawa,” ungkapnya, melansir dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com, Jumat (7/10/2022).

Selain itu, untuk posisi ketersedian obat-obatan sudah lebih dari cukup. Serta tidak banyak klaim.

Baca Juga: Terkait Kader NasDem Kalbar Mundur Usai Deklarasi Anies Baswedan Bakal Capres 2024, Syarif Abdullah: Ya mundur saja

Ia menegaskan baik dari sisi sarana tidak ada masalah. Pihaknya akan memberhentikan sarana logistik dan vaksin bagi wilayah yang kurang progresif dalam penanganan PMK ini.

“Saya pikir begini, kalau logistik cukup tapi didaerah kurang kalau tidak ada progresif yang ada kita gak kasih lagi peralatan sarana vaksin ya sudah di stop dulu, berikan kepada kabupaten yang progresif yang perlu, mudah-mudahan tidak seperti itu,” katanya.

Ia juga mengingatkan, kepada pejabat dinas terkait, apabila anggaran yang diberikan pemerintah tidak segera diambil, maka akan dialihkan kepada provinsi yang memerlukan.

“Sekarang anggaran kita itu biaya harus mengikut kinerja , keritik saya lalu jadikan tanggungan, nanti aja tabungan akhir tahun, malah kalau di Jakarta kalau tidak diserap maka anggaran kita ditarik oleh provinsi lain karena dianggap tidak memerlukan,” ungkapnya.

Baca Juga: Pemkab Boyolali Kembali Buka 5 Pasar Hewan, Namun dengan SOP Ketat

Load More