Scroll untuk membaca artikel
Bella
Senin, 17 Oktober 2022 | 11:59 WIB
Sejumlah warga membantu mengevakuasi korban kapal tenggelam di Rote Ndao. ANTARA/Ho-Polres Rote Ndao/KH

SuaraKalbar.id - Kecelakaan kapal motor di Pantai Leodik, Desa Bo'a, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, NTT, menyebabkan tujuh orang memninggal dunia dan 11 orang terluka.

Mengenai kejadian tersebut, Tim penyidik Reskrim Polsek Rote Barat dan Polres Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, pun bergerak memeriksa sejumlah saksi.

"Sedang dilakukan pemeriksaan saksi-saksi oleh penyidik," ujar Kapolres Rote Ndao Ajun Komisaris Besar Polisi I Nyoman Putra Sandita saat dikonfirmasi dari Kupang, Senin (17/10/2022).

Menurut keterangan aparat setempat, penyebab kecelakaan kapal itu karena jumlah penumpang melebihi kapasitas atau daya tampung kapal.

Baca Juga: Motor Diseruduk Truk di Jalan Raya Bungursari Purwakarta, Begini Kronologisnya

Putra menyebutkan ada 41 orang penumpang di atas kapal yang tenggelam tersebut.

"Jadi, kalau dilihat dari laporan sementara diketahui bahwa kapal tersebut tenggelam karena jumlah penumpang kapal itu kelebihan kapasitas," ujarnya.

Kronologi kecelakaan kapal itu, kata Putra, bermula saat sebagian warga Desa Bo'a dari Dusun Loedi dan Dusun Ndundao bergotong-royong mendorong kapal motor yang diberi nama "Hacker" yang baru selesai dibuat.

Kapal itu didorong hingga masuk ke laut dan siap dioperasikan. Kapal yang dinakhodai oleh Paulus Hangge diuji coba mengelilingi laut di sekitar Pantai Loedi, Desa Bo’a, dengan penumpang sebanyak 41 orang.

"Ada 41 orang penumpang terdiri atas 14 orang anak dan dewasa 27 orang," katanya.

Baca Juga: Hadiri Pemakaman Mahasiswi IPB, Bima Arya Mengaku Salah Karena Tidak Perhatikan Titik Rawan Kecelakaan

Sekitar 20 menit kapal menyusuri Pantai Loedi ke Pantai Ndundao “Loeona” berjarak sekitar 200 meter dari pantai.

Namun naas, pada saat kembali ke Pelabuhan Loeona, kapal miring karena muatan melebihi kapasitas sehingga mengakibatkan para penumpang jatuh ke laut.

Setelah kejadian tersebut, masyarakat Desa Bo’a dengan dibantu seorang warga negara asing bernama Richard dan Vincent melakukan pencarian terhadap para korban.

"Pencarian yang dibantu dua WNA menggunakan speed dan papan selancar hingga ditemukan para korban," kata Kapolres Rote Ndao.

Dari 41 orang yang menjadi korban kecelakaan kapal tenggelam itu, terdapat korban meninggal dunia yang jumlahnya tujuh orang dan 34 orang selamat.

"Sebelas orang di antaranya dirawat di Puskesmas Delha," kata Kapolres.

Dua korban selamat yang sempat dirawat di Puskesmas Delha kemudian dirujuk ke RSUD Ba'a, Kabupaten Rote Ndao, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Sementara jenazah tujuh korban sudah diserahkan ke pihak keluarga setelah dilakukan visum oleh petugas medis. Polisi kemudian mengamankan barang bukti kapal "Hacker" dan masih mendalami penyebab kecelakaan itu. (Antara)

Load More