SuaraKalbar.id - Seorang siswa sebuah sekolah dasar Islam terpadu (SDIT) di Pontianak diduga menjadi korban perundungan dan penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah teman sekelasnya.
Korban diduga dianiaya empat teman sekelasnya hingga mengalami lebam biru di pinggang sebelah kanan, kepala sakit, muntah-muntah dan harus mendapatkan perawatan inap selama tujuh hari di rumah sakit.
Menurut keterangan ibu korban, Dewi, kasus perundungan dan penganiayaan yang dilakukan empat siswa terhadap anaknya itu terjadi pada Senin, 10 Oktober 2022.
Dewi menuturkan, pada hari itu, sepulang dari sekolah anaknya sudah dalam keadaan lemah. Namun korban enggan menceritakan apa yang dialaminya meski sudah ditanya.
"Saat itu kondisi anak saya, badannya oleng, bawa tas saja sudah tidak mampu,” jelas Dewi dikutip dari @pontianakinformasi pada Rabu (2/11/2022).
Pada malam harinya, kondisi tubuh korban semakin lemah hingga panas. Semula, Dewi mengira anaknya hanya demam biasa.
Meski begitu, dirinya segera membawa sang anak untuk berobat ke dokter.
“Setelah berobat ke dokter. Demamnya tidak sembuh-sembuh. Biasanya kalau demam, bawa ke dokter minum obat sudah sehat,” katanya.
Sehari kemudian, Dewi menyebutkan kondisi anaknya semakin parah. Anaknya itu mengeluh pusing hingga muntah-muntah. Namun anaknya tetap tidak mau menceritakan apa yang terjadi.
Baca Juga: Bikin Penghuni Tenang, Buronan Kasus Penganiayaan di Kamar Kos di Sukabumi Diciduk Polisi
Selanjutnya, pada Rabu, 12 Oktober 2022, ketika dibangunkan untuk salat Subuh, anaknya itu mengeluh sakit tulang belakang dan tidak mampu untuk membangunkan badan. DA menuturkan, saat itu dirinya mengira itu hanya alasan anaknya, sehingga Dewi tetap membawa anaknya ke kamar mandi untuk mandi.
Namun ketika berada di kamar mandi, Dewi menyadari ada yang salah karena anaknya tidak bisa jongkok dan kencing. Dewi pun membawa kembali anaknya ke kamar.
“Ketika di kamar, saya bujuk agar anak ini mau cerita. Dengan berbagai cara, akhirnya diceritakan jika dia dianiaya oleh 4 orang temannya di aula sekolah ,” katanya.
Setelah anaknya menceritakan hal yang sebenarnya terjadi, Dewi bergegas memeriksa badan anaknya. Dirinya pun mendapati ada tiga titik lebam biru di pinggang kanan, kiri dan di dekat kemaluan anaknya.
Menurut keterangan sang anak, Dewi menceritakan, pada Senin 11 Oktober, saat sedang mengambil wudhu untuk salat Zuhur, anaknya didatangi kedua temannya yang mengajak pergi ke aula.
Ajakan itu ditolak, namun oleh kedua temannya, korban tarik secara paksa hingga ke dalam aula.
Berita Terkait
-
Bikin Penghuni Tenang, Buronan Kasus Penganiayaan di Kamar Kos di Sukabumi Diciduk Polisi
-
Pilu, Ini Kata Warga Soal Kasus Pembunuhan Sadis di Jatijajar Depok
-
Arogan Tempeleng Sopir di Palembang Setelah Ditegur Terobos Macet, Pria Plontos Ditangkap
-
Viral Video Dugaan Penembakan di Perempatan Tanjungpura, Netizen: Pontianak Jadi Kota Gangster
-
Pencuri Ketiduran di TKP sampai Dibangunin Polisi, Netizen Ngakak: Malingnya Salah Minum Obat
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BRI Perkuat Sektor Produktif UMKM dengan Penyaluran KUR
-
4 Pejabat KPU Karimun Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi Dana Hibah
-
Kepala Patung Soekarno di Indramayu Miring gegara Tertimpa Tenda
-
Pawai Cap Go Meh 2026 di Pontianak Digelar Setelah Salat Tarawih
-
BRI Perkokoh Kemitraan Strategis dengan SSMS untuk Tingkatkan Skala dan Keberlanjutan Industri Sawit