Scroll untuk membaca artikel
Bella
Senin, 26 Juni 2023 | 19:20 WIB
Ilustrasi Kekerasan Seksual - Tindak Pidana Kekerasan Seksual dalam UU TPKSĀ (Pixabay)

SuaraKalbar.id - Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati Ishak menyatakan bahwa dua anak perempuan yang sempat dikabarkan hilang rupanya mendapat kekerasan dari anggota keluarganya.

"Yang satunya kekerasan lebih parah. Adeknya mengalami kekerasan secara psikis, karena dia saksi kuncinya," kata Eka kepada awak media di Pontianak, Senin (26/6/2023).

Maka dari itu, pihaknya kemudian mengambil langkah cepat untuk melindungi kedua anak itu dan melapor ke Polda Kalbar.

"KPPAD yang melaporkan secara resmi perbuatan dari pihak oknum, untuk kami laporkan ke Polda Kalbar," imbuhnya.

Baca Juga: Merasa Takut dan Sedih, Pakar Mikro Ekspresi Sebut Ada yang Ditutupi Oleh Lady Nayoan

Ia pun memastikan bahwa kedua anak itu saat ini dalam kondisi baik dibawah perlindungan KPPAD.

"Kondisi anak, saat ini aman. Sehat, tenang, bahagia, dan tidurnya nyenyak, dan yang kami pastikan anak berada di tempat yang sangat aman," ujarnya.

Dirinya kemudian meminta agar media dan siapapun yang memposting wajah anak tersebut, untuk segera menghapusnya.

"Media yang memberitakan bahwa anak ini diculik, hilang, terus muka anak tidak blur, tolong ditarik lagi. Jangan sampai ini viral. Ini penjelasan kami, anak sudah dalam kondisi aman, baik-baik saja, walaupun ada trauma. Kami terus memberikan healing kepada mereka. Kewajiban kami, hak-hak mereka yang harus didapatkan sebagai anak-anak, yang dilindungi oleh negara, tetap kami berikan," pesan Eka.

Sebelumnya sempat viral di media sosial vidio dugaan penculikan terhadap dua orang anak di Pontianak.

Baca Juga: Viral Inara Rusli Ngomong Jorok, Bikin Netizen Ngelus Dada

Saat itu beredar vidio kedua anak itu masuk ke dalam sebuah mobil warna hitam yang diduga sebagai mobil penculik.

Belakangan diketahui, mobil hitam itu rupanya milik KPPAD Kalbar yang sengaja menjemput kedua anak tersebut.

"Kami pastikan itu mobil kami, saat menyelamatkan mereka. Sampai kami amankan, anak ini masih ketakutan, untuk minta diselamatkan, dilindungi," terang Eka.

Adapun menurut Eka, pihaknya mendapat informasi laporan pada 13 Juni 2023 dan melakuan investigasi.

"Makanya, ketika anak ini ditemukan sama kami, beberapa hari sebelum melakukan penyelamatan, kami memastikan bahwa benar, anak mengalami kekerasan yang luar biasa, terutama si kakak. Sehingga kami memutuskan segera melakukan penyelamatan dan memberikan perlindungan penuh untuk anak," terang Eka.

Mirisnya, sang Kakak telah mendapat kekerasan sejak kelas dua Sekolah Dasar (SD).

"Usia anak pertama 14 tahun. Dari kelas 2 SD sudah mengalami kekerasan. Korban banyak bercerita minta tolong kepada beberapa orang," tutupnya.

Load More