SuaraKalbar.id - Banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Banjir menyebabkan sekitar 13.558 jiwa atau 733 kepala keluarga terdampak.
Menurut Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, dua kecamatan yang terdampak banjir adalah Ngabang dan Kuala Behe, dengan 11 desa yang dilanda banjir, antara lain Mungguk, Kampung Raja, Hilir Kantor, Temiang Sawit, Amboyo Selatan, Sebirang, Pak Mayam, Hilir Tengah, Kedama, Kuala Behe, dan Permit.
Banjir setinggi 50 cm hingga 1,5 meter merendam ribuan tempat tinggal, fasilitas umum, dan pemerintahan. Meskipun hingga pagi Senin (8/1/2024), banjir sudah berangsur surut, ketinggian air masih bervariasi, dengan tinggi terendah sekitar 10 cm.
“Ketinggian banjir pada saat kejadian paling tinggi 150 cm, sekarang ketinggian masih bervariasi terendah sekitar 10 cm,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Landak telah menetapkan status tanggap darurat bencana mulai 5 Januari hingga 18 Februari 2024, yang dapat diperpanjang sesuai dengan perkembangan situasi di lapangan.
Daniel menjelaskan bahwa keputusan untuk memperpanjang atau menghentikan status tanggap darurat akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berkembang.
Daniel juga mengimbau kepada seluruh penanggung jawab lingkungan, mulai dari tingkat RT, RW, dusun, desa, hingga kecamatan, untuk segera menginventarisasi daerah rawan dan potensi banjir.
Tujuannya adalah agar informasi mengenai kejadian dan dampaknya dapat diketahui dengan cepat, sehingga pemerintah daerah, provinsi, dan stakeholder terkait dapat memberikan respon cepat. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir korban terdampak dan meningkatkan efektivitas penanggulangan bencana.
Tidak hanya banjir, tetapi cuaca ekstrem yang memicu hujan deras juga menyebabkan tanah longsor di jalur utama penghubung antara Kecamatan Ngabang dan Kuala Behe.
Baca Juga: Banjir Melanda Desa Lingga Kubu Raya, 900 Jiwa Terdampak
Jalur lintas tersebut tertutup oleh timbunan material tanah merah, ranting, dan pepohonan tumbang, yang menyebabkan akses masyarakat di kedua wilayah tersebut terputus.
Berita Terkait
-
Banjir Melanda Desa Lingga Kubu Raya, 900 Jiwa Terdampak
-
Banjir Bandang di Bengkayang, Netizen Duga Akibat Marak Aktivitas Tambang Ilegal
-
Banjir Melanda Desa Nanga Tepuai Kapuas Hulu: 350 Rumah Terendam, 900 Jiwa Terdampak
-
Bencana Banjir Lumpuhkan Desa Nanga Tepuai, Kapuas Hulu: BPBD Kerahkan Tim untuk Evakuasi
-
1.108 Desa di Kalbar Rawan Batingsor, BPBD Diminta Siaga
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sindir Dirut Bank BUMN: Mereka Pintar Cuma Malas, Sabtu-Minggu Main Golf Kali!
-
Takut Pecah Belah Timnas Indonesia, Konflik STY vs Mees Hilgers akan Dibongkar Setelah Oktober
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Suntik Dana Rp200 Triliun, Menkeu Purbaya ke Para Bos Bank BUMN: Suruh Mikir, Mereka Orang Pintar!
-
Terbongkar! Tangan Kanan Akui Shin Tae-yong Memang Punya Masalah dengan Mees Hilgers
Terkini
-
Mendagri Tito Ajak Warga Siskamling, Publik: yang Maling Uang Rakyat kan Pejabat Negara
-
BRI Cari Wirausaha Tangguh Lewat Program Pengusaha Muda BRILiaN 2025
-
BRI Gelar News Fest 2025, Ajang Jurnalistik Menuju Fellowship Journalism 2026
-
BRI Gandeng Medco E&P Beri Akses Tak Terbatas ke Pelaku Usaha Kecil
-
Sungai Brantas Mau Bebas Sampah Popok? Inovasi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Harapan Baru