SuaraKalbar.id - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi, mengumumkan bahwa kegiatan belajar mengajar di sejumlah sekolah di wilayah tersebut diliburkan akibat dampak banjir, terutama di daerah pesisir sungai Kapuas. Pemberlakuan libur ini diharapkan dapat mengutamakan keselamatan warga sekolah, baik guru maupun peserta didik.
Petrus Kusnadi juga meminta agar pihak sekolah mengamankan dokumen dan barang penting yang merupakan aset sekolah selama kondisi banjir. Dalam upaya penanganan darurat, Disdikbud Kabupaten Kapuas Hulu sedang melakukan pendataan jumlah sekolah yang terdampak banjir di wilayah tersebut.
"Kami masih input data. Pastinya banyak sekolah yang terdampak banjir dan kegiatan belajar mengajar terpaksa diliburkan," ujar Petrus Kusnadi di Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu seperti dikutip dari ANTARA, pada Rabu (17/01).
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu mencatat bahwa terdapat 5.740 rumah yang terdampak dan terendam banjir, dengan 10.988 kepala keluarga dan 30.169 jiwa warga terkena dampak banjir. Selain itu, dua rumah rusak, satu jembatan, dan 107 fasilitas umum juga ikut terdampak banjir dengan kedalaman air bervariasi, mencapai 60 centimeter hingga 3,5 meter dari permukaan tanah dataran rendah.
Baca Juga: ATM BRI Terdekat di Singkawang Kalimantan Barat, Lengkap dengan Alamat
Dalam menghadapi situasi banjir yang berlangsung cukup lama, Petrus menekankan bahwa keselamatan menjadi prioritas utama. Ia juga mengajak pihak sekolah untuk berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan dalam mencari gedung yang bisa digunakan sementara untuk kegiatan belajar mengajar.
"Banjir ini cukup lama, dan tidak memungkinkan juga untuk belajar di rumah. Lebih baik utamakan dulu keselamatan, dan jika memungkinkan, mencari tempat yang bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, tapi yang jelas keselamatan yang utama," tambah Petrus.
Sejumlah guru seperti Fitri Wahyuni dari SDN 22 Kedamin Hulu, Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir Kecamatan Putussibau Selatan, terpaksa menggunakan perahu untuk pergi melaksanakan tugas ke sekolah.
"Sekolah kami di SDN 22 Kedamin Hulu, tapi tempat tinggal saya juga kebanjiran sudah hampir 10 hari harus menggunakan perahu untuk pergi ke sekolah," ungkap Fitri Wahyuni.
Fitri berharap banjir segera surut dan aktivitas masyarakat dapat kembali normal.
Baca Juga: Banjir Bandang di Bengkayang, Netizen Duga Akibat Marak Aktivitas Tambang Ilegal
"Mudah-mudahan banjir surut, tapi ini air naik lagi, kami khawatir banjir semakin besar," ucapnya.
Berita Terkait
-
Mobil Terbakar di SPBU Putussibau, Diduga Pengendara Langgar Aturan Pengisian BBM
-
Bupati Sambas Satono Sebut Banjir Adalah Hukum Alam dan Kehendak Allah
-
Nelayan Sekadau Tangkap Ikan Tapah Raksasa, Harganya Bikin Melongo
-
Lebih Dari 30.000 Jiwa Terdampak Banjir di Kapuas Hulu
-
Banjir di Kapuas Hulu: Akses Jalan Terputus, Rumah Warga Terendam
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
-
Rekomendasi HP Murah Rp1 Jutaan RAM 6 GB: Kamera 50 MP, Baterai Super Awet
-
Rumit! Ini Skenario Semen Padang, Barito Putera dan PSS Sleman Lolos Degradasi
-
Comeback Bela Timnas Indonesia, 10 Keunggulan Stefano Lilipaly
-
Harga Bitcoin Diramal Tembus USD 250.000, Robert Kiyosaki: Beli yang Banyak, Jangan Jual
Terkini
-
Desa BRILiaN Hargobinangun Kelola Sampah Digital dan Pariwisata, UMKM Tumbuh Bersama BRI
-
SPMB 2025 Kota Pontianak, Ini Daftar Sekolah yang Buka Jalur Domisili untuk Siswa Luar Kota
-
Kalbar Akan Bentuk 2.038 Koperasi Merah Putih, Ini Syarat Untuk Jadi Anggota dan Raih Manfaatnya!
-
Pengundian Dilakukan Transparan, Para Pemenang Menerima Hadiah BRImo FSTVL 2024
-
Mengungkap Sejarah Suku Dayak, Dari Rumah Panjang Hingga Mitos Panglima Burung