SuaraKalbar.id - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mengutamakan keselamatan mereka dalam menghadapi meluasnya bencana banjir di beberapa kecamatan wilayah tersebut. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Gunawan, menyampaikan bahwa intensitas curah hujan yang tinggi dan peningkatan debit air menuntut kewaspadaan lebih tinggi dari seluruh lapisan masyarakat.
Gunawan menyebutkan bahwa dataran rendah di beberapa kecamatan, termasuk pusat ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, telah terendam banjir. Beberapa kecamatan yang terdampak antara lain Putussibau Selatan, Putussibau Utara, Bika, dan Embaloh Hilir.
"Sampai saat ini belum ada laporan dari masing-masing camat, desa dan kelurahan, dan kami sedang melakukan monitoring dan pemantauan serta membantu evakuasi jika ada masyarakat yang memerlukan bantuan," kata Gunawan mengutip Antara, Sabtu.
Banjir ini pertama kali terjadi pada Rabu (10/01) dan semakin meluas pada Kamis malam (11/01). Debit air masih terus naik, dengan ketinggian air rata-rata berkisar antara 80 sentimeter hingga 1,5 meter dari permukaan tanah.
Baca Juga: Banjir Meluas di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat: 5 Kecamatan Terdampak
BPBD Kapuas Hulu juga telah menyiapkan posko banjir di kantor mereka untuk memfasilitasi koordinasi dan tindakan gabungan. Gunawan mengingatkan masyarakat, terutama camat, kepala desa, dan lurah, untuk segera menyampaikan data terkait perkembangan banjir dan dampaknya.
"Masyarakat diimbau untuk mengutamakan keselamatan, dan kepada orang tua agar melakukan pengawasan ketat terhadap anak-anaknya," tambah Gunawan.
Di lokasi banjir, seperti di Teluk Barak, Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, setidaknya 50 rumah warga telah terendam. Warga yang bertahan membuat panggung di dalam rumah sebagai tempat penyimpanan barang dan beristirahat. Masyarakat berharap agar pemerintah daerah segera menyalurkan bantuan bagi yang membutuhkan.
Akses jalan terputus, dan masyarakat terpaksa menggunakan perahu sampan untuk beraktivitas, mengingat kedalaman air mencapai sekitar dua meter. Banjir juga merendam pemukiman di Desa Tanjung Jati, Kecamatan Putussibau Selatan, serta Desa Samus, Mendalam, Daerah Dogom, dan sekitar pusat kota Kecamatan Putussibau Utara, menyebabkan sejumlah akses jalan menjadi terputus.
Baca Juga: Banjir Kalbar: 3 Kabupaten Terendam di Awal Tahun 2024, Warga Diimbau Waspada!
Berita Terkait
-
Banjir Bandang Landa Sukabumi, Kemensos Langsung Salurkan Bantuan Logistik
-
Bakal Lanjutkan Program Anies, "Parkir" Air jadi Jurus RK Cegah Banjir di Jakarta, Apa Maksudnya?
-
Hujan Lebat, Sejumlah Titik di Jakarta Tergenang Banjir
-
Hujan Deras Guyur Jakarta, 43 RT Kebanjiran
-
Detik-Detik Banjir Catalonia: Upaya Penyelamatan Berlanjut Pasca Tragedi Valencia
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Dramatis! Lansia Hilang 3 Hari di Desa Pak Utan Bengkayang, Korban Ditemukan dalam Kondisi Lemas
-
Gempa Magnitudo 2,5 Guncang Kendawangan, Kabupaten Ketapang
-
Polda Kalbar Gerebek Kampung Beting, Ungkap Sarang Judi Online dan Pengguna Narkoba
-
BRI Fellowship Journalism 2025 Diapresiasi Dewan Pers
-
Kalbar Terima Hibah Rp1 Triliun dari Green Climate Fund untuk Pelestarian Hutan