SuaraKalbar.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa banjir yang melanda Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), masih berlangsung selama sepekan terakhir, terhitung sejak Minggu (3/3). Dampaknya sangat merugikan masyarakat setempat, menyebabkan lumpuhnya aktivitas sosial ekonomi.
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menjelaskan bahwa ketinggian muka air mencapai hingga 2 meter, menggenangi wilayah-wilayah di Kecamatan Menukung, Ella Hilir, Naga Pinoh, dan Pinoh Utara.
“Bencana banjir tersebut mengakibatkan aktivitas sosial ekonomi masyarakat setempat lumpuh total,” kata Abdul Muhari.
Tim Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Melawi melaporkan bahwa hujan intensitas lebat yang masih terjadi di daerah tersebut menyebabkan kenaikan muka air banjir. Kondisi paling parah terjadi di Kecamatan Nanga Pinoh dan Pinoh Utara, yang mengalami kenaikan muka air rata-rata 50 centimeter hingga 1 meter dalam dua hari terakhir.
Meskipun demikian, Abdul Muhari menyatakan bahwa pihaknya belum dapat memberikan laporan rinci mengenai jumlah warga yang terdampak banjir dan kondisi mereka saat ini, termasuk dampak kerusakan rumah atau infrastruktur lokal. BPBD Melawi dan petugas gabungan lainnya masih berupaya menjangkau seluruh daerah terdampak banjir untuk melakukan pendataan.
Abdul menegaskan bahwa pemerintah melalui BPBD Melawi telah melaksanakan upaya darurat penanggulangan bencana dengan mendirikan beberapa posko kesehatan dan mendistribusikan bantuan sembako kepada warga yang terdampak banjir. Upaya ini dilakukan untuk memberikan bantuan segera kepada masyarakat yang membutuhkan di tengah kondisi sulit akibat banjir yang masih berlanjut. (Antara)
Berita Terkait
-
6 Kecamatan di Kapuas Hulu Dilanda Banjir, Warga Diminta Waspada
-
Dataran Tinggi di Aruk Sambas Kebanjiran, Netizen: Kita Tak Pernah Salahkan Pemerintah, Tapi Sawit
-
Bawaslu Kalbar Siap Awasi Pemungutan Suara Ulang di Lima Daerah
-
Festival Cap Go Meh 2575 di Pontianak Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata
-
Pemprov Kalbar Salurkan 62,47 Ton Beras untuk Korban Banjir di Landak
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
BRI Perluas Inklusi Keuangan Lewat Teras Kapal untuk Wilayah Pesisir
-
Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam saat Banjir Rob, Wali Kota Imbau Orang Tua Perketat Pengawasan
-
Poster Roadshow Pengobatan Alternatif di Pontianak Dipastikan Hoaks, Diskominfo Imbau Warga Waspada
-
Suami-Istri Tewas Setelah Sepeda Motor Tabrak Gorong-Gorong di Mentebah Kapuas Hulu
-
Bocah 10 Tahun yang Hilang Saat Banjir Rob di Pontianak Ditemukan Meninggal Dunia