SuaraKalbar.id - Akses jalan nasional di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di Desa Sungai Abau, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, terhambat oleh tanah longsor. Kejadian tersebut mengakibatkan jalan penghubung ibu kota kabupaten ke daerah perbatasan tidak bisa dilalui kendaraan.
Camat Barang Lupar, Aleksius Bulin, menjelaskan bahwa ada empat titik ruas jalan nasional yang terdampak tanah longsor, termasuk di Bukit Genting Lanjak, yang saat ini tidak dapat dilalui kendaraan. Tanah longsor terjadi di sekitar Batu Ancau, Simpang Sungai Iring, daerah Lubang Landak, dan sekitaran Bukit Genting Lanjak. Bulin menduga kejadian tersebut terjadi pada malam hari akibat curah hujan yang tinggi.
"Lokasi tanah longsor menutupi semua badan jalan di empat titik," ungkap Bulin.
Peristiwa tersebut telah dilaporkan kepada Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu. Bulin mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memaksakan diri berpergian ke arah perbatasan di sekitar lokasi tanah longsor, karena akses jalan belum dapat dilalui.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Gunawan, menyatakan bahwa kejadian tanah longsor telah dilaporkan kepada Satgas Provinsi Kalimantan Barat yang menangani bencana alam, serta kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kapuas Hulu.
Gunawan juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana alam, terutama banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung, mengingat intensitas curah hujan saat ini cukup tinggi dan rawan terjadi bencana.
Kami akan terus memperbarui informasi seputar kondisi akses jalan dan tindak lanjut penanganan tanah longsor di daerah perbatasan ini. Tetaplah terhubung untuk mendapatkan berita terkini.
(Sumber: ANTARA)
Baca Juga: Polda Kalbar Berangkatkan 900 Pemudik, Paling Banyak Tujuan Kapuas Hulu
Berita Terkait
-
Banjir dan Longsor di Nepal Tewaskan 148 Orang, 58 Masih Hilang
-
Daftar Identitas 12 Korban Tanah Longsor Penambangan Ilegal Di Solok Sumatra Barat
-
Badan Geologi Sebut Tambang Ilegal Tingkatkan Potensi Longsor Lebih Besar di Solok
-
Resmi! Fransiskus Diaan Kantongi Nomor Urut 1 di Pilkada Kapuas Hulu 2024
-
Proyek 'Mercusuar' Jokowi Dibayangi Banjir dan Longsor Besar
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Bocah 6 Tahun Ditemukan Tewas di Parit Kubu Raya, Diduga Tenggelam Karena Tidak Bisa Berenang
-
Jual Pacar via MiChat, Pria di Singkawang Ditangkap Polisi
-
Polisi Tangkap Pemasok Daging Sapi Beku Ilegal di Pontianak
-
5 Kuliner Chinese Food Pontianak Wajib Coba: Dari Bakmi Legendaris Hingga Bubur Ikan Otentik
-
Hendak Tawuran, 7 Pelajar di Desa Kapur Diringkus Polisi